Mobil Hidrogen Didorong Ngaspal di RI, Cek Kelebihannya

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
23 November 2023 15:00
Mobil bertenaga hidrogen Hyundai Nexo (caradvice)
Foto: Mobil bertenaga hidrogen Hyundai Nexo (caradvice)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) saat ini tengah menyiapkan rantai pasok kebutuhan hidrogen hijau di masa depan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.

Hal tersebut menyusul dengan diresmikannya 21 unit pabrik hidrogen hijau alias Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra memperkirakan pengembangan mobil hidrogen ke depan cukup menjanjikan. Sebab, dibandingkan dengan mobil listrik, mobil berbahan bakar hidrogen mempunyai jarak tempuh yang lebih jauh.

Ia pun mencontohkan mobil berbahan bakar hidrogen biasanya bisa menempuh jarak rata-rata hingga 800 kilo meter (km). Dengan asumsi satu kilo gram hidrogen di dalam kendaraan memiliki jarak tempuh 100 km.

"Hidrogen ini ada sistem yang memakai 150 bar, ada yang memakai sistem 700 bar pengisiannya seketika. Karena satu mobil itu bisa menampung kurang lebih 5 sampai 8 kg, dimana 1 kg nya itu bisa menempuh 100 km jadi bisa 800 km, bahkan beberapa mobil yang terbaru itu bisa menempuh untuk 1 kg-nya itu 120 km," kata Edwin dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, dikutip Kamis (23/11/2023).

Selain itu, pengisian bahan bakar hidrogen juga lebih cepat dibandingkan dengan pengisian listrik pada baterai mobil listrik yang biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama. Sekalipun, pengisiannya menggunakan fasilitas ultra fast charging.

"Ultra fast charging mungkin bisa setengah jam untuk pengisian penuh ya sampai 1 jam, kalau dia di rumah itu bisa beberapa jam pengisiannya, tergantung berapa besar charging yang ada dan kapasitasnya sebesar sekarang itu bisa menempuh kurang lebih 400 sampai 500 km. Itu artinya, kalau kita ke Jawa sana itu perlu beberapa kali charging," katanya.

Sebagaimana diketahui, PT PLN (Persero) baru saja meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia di PLTGU Tanjung Priok. Adapun, dengan 21 unit GHP ini, PLN mampu memproduksi 199 ton green hydrogen per tahun, dari yang sebelumnya hanya 51 ton hidrogen per tahun.

Hasil produksi green hydrogen dari 21 GHP tersebut rencananya sebanyak 75 ton per tahun digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit (cooling generator). Sementara 124 ton lainnya bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, salah satunya untuk kendaraan.

Oleh sebab itu, ke depan, PLN berencana untuk membuat Hydrogen Refueling Station (HRS) atau stasiun pengisian ulang hidrogen untuk kebutuhan mobil berbahan bakar hidrogen.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Bakal Punya SPBU Hidrogen Hijau, Dibangun di Senayan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular