
2 Pabrikan Otomotif Siap Dukung RI Gencarkan Mobil Hidrogen

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia mulai berencana menggenjot pengembangan bahan bakar baru untuk sektor transportasi selain Bahan Bakar Minyak (BBM), yakni hidrogen hijau.
Bahkan, melalui PT PLN (Persero), RI bakal melakukan uji coba hidrogen hijau pada mobil besutan dua pabrikan otomotif besar, yakni Toyota dan Hyundai.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan rantai pasok kebutuhan hidrogen hijau di masa depan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Hal itu menyusul diresmikannya 21 unit pabrik hidrogen hijau atau Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Edwin menyebut, untuk membuka ekosistem mobil hidrogen di Indonesia, pihaknya telah bertemu dengan dua pabrikan otomotif global yakni Hyundai dan Toyota yang telah memproduksi mobil berbahan bakar hidrogen.
Toyota dengan produknya yang diberi nama Mirai dan Hyundai dengan mobil hidrogennya bernama Nexo.
"Kita juga sudah bertemu dengan pemilik dealernya tersebut ya, seperti Toyota itu ada Mirai, kemudian di Hyundai itu ada Hyundai Nexo. Jadi ini dua jenis mobil yang memang sekarang di dunia memakai hidrogen, tentunya ini sangat berkorelasi dengan infrastruktur yang ada," jelas Edwin dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, dikutip Kamis (23/11/2023).
Menurut dia, saat ini PLN bekerja sama dengan BRIN melakukan uji coba untuk kedua mobil tersebut. Oleh sebab itu, ia berharap agar infrastruktur untuk pengembangan bahan bakar hidrogen di Indonesia dapat lebih masif.
Adapun hasil produksi dari 21 GHP tersebut, sebanyak 75 ton per tahun akan digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit (cooling generator). Sementara, 124 ton lainnya bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, salah satunya untuk kendaraan.
"Misalnya memproduksi 10 mampunya, tetapi yang untuk (kebutuhan pembangkit) hanya 3, nah sisanya ini lah yang kemudian kita manfaatkan untuk mengisi Hydrogen Refuelling Station atau stasiun pengisian ulang hidrogen," kata dia.
Edwin mengatakan GHP milik PLN ini diproduksi dengan menggunakan sumber dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang terdapat di area pembangkit. Selain dihasilkan dari PLTS yang terpasang, hidrogen hijau ini juga menggunakan Renewable Energy Certificate (REC) yang berasal dari beberapa pembangkit EBT di Indonesia.
"Sehingga kita bisa mengklaim sekarang bahwa 21 lokasi ini 100% memproduksi green hydrogen," katanya.
Setidaknya, dari sekian banyak proyek di berbagai lokasi, PLN sendiri akan memulainya dengan membangun Hydrogen Refuelling Station di Senayan, Jakarta.
"Jadi itu, insya Allah pada bulan Januari 1 Hydrogen Refuelling Station (HRS) akan beroperasi di Senayan," tambahnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Bakal Punya SPBU Hidrogen Hijau, Dibangun di Senayan
