Special Dialogue CNBC

Moeldoko Ungkap Sederet Jurus Demi Hilirisasi Sawit RI Ngebut

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Kamis, 16/11/2023 10:33 WIB
Foto: Pembina DPP APKASINDO, Moeldoko memberikan pemeparan dalam Special Dialogue 'Menata Masa Depan Sawit Indonesia, Kamis (16/11/2023). (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Pembina DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Moeldoko mengatakan, pengembangan hilirisasi sawit di dalam negeri masih perlu ditingkatkan. Sebab, katanya mengutip hasil penelitian, hilirisasi sawit di RI saat ini baru 20-30% dari potensi yang ada.

Menurut Moeldoko, hilirisasi industri berbasis kelapa sawit di RI masih di level medium untuk refined oil (minyak olahan). Sementara, beberapa hilirisasi lanjutan seperti biodiesel masih terbatas apalagi yang berkaitan dengan oleochemical.

"Untuk dapat mengembangkan potensi industri sawit ke depan, ada 3 tantangan yang harus kita jawab bersama," kata Moeldoko dalam Special Dialogue CNBC Indonesia, 'Menata Masa Depan Kelapa Sawit Indonesia' di Jakarta, Kamis (16/11/2023).


"Pertama, masih rendahnya produktivitas sawit rakyat. Kedua, berkaitan dengan status lahan sawit karena petani masih banyak yang masuk kawasan hutan. Ketiga, keberlanjutan usaha. Ketiga hal ini harus jadi atensi kita semua," tambahnya.

Di sisi lain, imbuh dia, pemerintah melakukan penguatan hilirisasi sawit melalui program mandatory biodiesel yang telah dimulai sejak 2015.

"Mulai dari B15, B20, B30, dan saat ini menuju B35. Ke depannya Indonesia akan menerapkan B40, B50, hingga B100 dengan komposisi biodiesel fame dan green fuel yang merupakan produk hilir tingkat lanjut dari minyak sawit untuk bahan bakar terbarukan," ungkap Moeldoko.

Indonesia, lanjutnya, sedang berencana mengembangkan pelet bungkil kelapa sawit sebagai bahan bakar dari limbah.

"Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan bauran energi terbarukan biomassa untuk mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060," ujarnya.

"Itu adalah beberapa hal yang sedang dan akan dilakukan oleh pemerintah dalam menata masa depan kelapa sawit Indonesia," pungkas Moeldoko.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kejagung Sita Rp 11,8 T Dari Korupsi Fasilitas Ekspor CPO