RI Bakal Gencar Ekspor Ikan ke China, Ini Alasannya

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Kamis, 09/11/2023 18:10 WIB
Foto: Potret Ekspor Produk Perikanan (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono menyebut China menjadi salah satu target pasar ekspor yang besar, khususnya di sektor seafood atau perikanan.

Trenggono mengungkapkan, saat ini Indonesia telah memiliki kontrak ekspor produk perikanan ke China senilai US$25 juta atau setara Rp 391 miliar (asumsi kurs Rp15.673/US$). Adapun kontrak ini akan berlaku hingga tahun 2024 mendatang.

"Kontraknya (dengan China) sekitar US$25 juta. Ini cukup bagus, dan kita harus tingkatkan. (Kontraknya) sampai tahun depan (2024), tapi harusnya ini bisa kita besarkan terus," ujarnya saat ditemui usai kegiatan Pelepasan Ekspor Perdana Produk Perikanan ke China di Cold Storage 1000 Ton Muara Baru Jakarta Utara, Kamis (9/11/2023).


Dia menyebut pelepasan ekspor produk perikanan ke China yang dilakukan hari ini bukan yang pertama bagi Indonesia.

"Sebetulnya sudah banyak, tapi kita harus tingkatkan terus, karena pencapaian ekspor kita akhir 2022 itu US$6,2 miliar, pasarnya itu ke Amerika, China, dan juga Jepang," kata Trenggono.

Adapun alasan pihaknya menggencarkan ekspor produk perikanan ke China, karena dibandingkan dengan realisasi ekspor produk perikanan pada tahun 2022, realisasi ekspor produk perikanan tahun 2023 baru mencapai US$ 4,3 miliar. Trenggono tak menampik bahwa memang terjadi penurunan ekspor pada produk perikanan.

Foto: Pelepasan ekspor ikan asal Indonesia ke China oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Pelepasan ekspor ikan asal Indonesia ke China oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

"Yang sudah dicapai tahun 2022 itu ada US$ 6,2 miliar. Sekarang sudah US$ 4,3 miliar, jadi memang turun sedikit ya, tapi kita masih ada beberapa bulan ini, saya kira kita masih bisa kejar, minimal sama (dengan tahun 2022)," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistyo menjelaskan, penurunan ekspor pada produk perikanan Indonesia terjadi karena memang saat ini perdagangan dunia sedang mengalami perlambatan, karena masing-masing negara ekonominya sedang masa pemulihan.

Namun beda dengan China. Pangsa pasar perikanan ke Negeri Tirai Bambu tersebut sangat besar. Ini peluang bagi Indonesia.

"Memang sekarang itu rata-rata sedang mengalami kontraksi atau mengalami perlambatan. Ini menjadi tantangan kita, maka sekarang kita dorong ke China," terang Budi.

"China ini kan sedang membuka pasar, karena juga ada masalah dengan Jepang. Jadi kesempatan baik kita melakukan ekspor ke sana. Ini adalah satu bagian dari usaha baik tersebut," tambahnya.


(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trenggono Bicara Soal Illegal Fishing & Pengelolaan Pulau Kecil