
243 Ton Cumi-Tenggiri RI Dikirim ke China, Nilainya Rp 18,7 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono melepas ekspor perdana hasil perikanan dari Cold Storage 1000 Ton Muara Baru menuju Fuzhou dan Xiamen, China hari ini, Kamis (9/11/2023).
Adapun kegiatan hari ini dilakukan oleh Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, dalam rangka Bulan Bakti Kelautan dan Perikanan Tahun 2023. Di hadapan para eksportir, Trenggono mengingatkan untuk selalu menjaga luasan konservasi laut Indonesia, agar produksi sektor kelautan perikanan atau laut Indonesia tetap berkelanjutan.
"Penangkapan itu harus terukur, ini sudah tertuang di dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2023, yang Insyaallah nanti akan kita jalankan di awal tahun 2024," kata Trenggono saat memberi sambutan dalam acara pelepasan hari ini.
"Jadi kebetulan di sini ada eksportir ya, Saya kira juga banyak pengusaha-pengusaha di sini. Penangkapan terukur ini menjadi bagian yang paling penting, dan saya mohon dukungan dari pelaku usaha, inilah keberlanjutan yang harus terus kita jaga, karena kalau dilihat di command center kita, luasan laut kita yang begitu luas tapi begitu padatnya penangkapan ikan, yang saya meyakini apabila ini tidak ditata kelola dengan baik, tidak akan butuh waktu lama lagi akan terjadi kerusakan yang sangat masif," tambahnya.
Trenggono mengaku sering didatangi dan diprotes oleh para nelayan terkait kebijakan penangkapan terukur, dan diminta agar kebijakan tersebut dibatalkan.
"Saya sudah keliling ke beberapa negara, yang kemudian kita juga melakukan pembelajaran, bahkan saya ke China, saya ke Fuzhao. Kalau di Fuzhao itu banyak sekali cold storage, kalau ini dibilang cold storage 1000 ton, di Fuzhao itu ratusan ribu ton, namanya kulkas besar. (Di sana) industrinya begitu luar biasa, mereka mengelola penangkapan itu dengan tata kelola yang baik, tidak seperti kita yang masih menggunakan cara-cara jahiliyah," tuturnya.
![]() Pelepasan ekspor ikan asal Indonesia ke China oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky) |
"Bahkan China sekalipun mereka sudah mulai ngatur penangkapannya, itu tahun depan nggak boleh ngambil ikan jenis ini, tahun depannya lagi nggak boleh dan seterusnya. Kalau di kita nggak bisa, kalau perlu 24 jam ambil ikan terus, siapapun ikan kecil-kecil pun diambil nggak peduli. Nah lalu generasi berikut bagaimana?" lanjut dia.
Lebih lanjut, Trenggono mengucapkan selamat kepada PT Menara Bahari Nusantara yang telah melakukan kerja sama ekspor perdana ke China, walaupun sebetulnya dari kita juga sudah banyak yang ekspor ke china, tapi ini sesuatu yang sangat spesial.
"Saya minta kepada Dirjen PDSPKP untuk terus mengawal agar kemudian PT Menara Bahari dalam 5 atau 10 tahun yang akan datang menjadi perusahaan yang betul-betul setara dengan perusahaan seafood di dunia," tutup Trenggono.
Sementara itu, Direktur Jenderal PDSPKP Budi Sulistyo melaporkan, pproduk perikanan yang diekspor hari ini senilai Rp 18,7 miliar dengan volume 243 ton, sebanyak 9 kontainer. Terdiri dari 189 ton cumi-cumi, 27 ton tenggiri dan 27 ton ikan bawal.
"Hari ini adalah acara pelepasan ekspor perdana dari CS (cold storage) 1000 ton menuju Xiamen. Ini adalah salah satu upaya kami untuk menjalin satu kerja sama baik dari para pelaku usaha untuk melakukan usahanya di bidang ekspor hasil perikanan," ujar Budi.
Budi menuturkan, PT Menara Bahari Nusantara yang berlokasi di Muara Baru telah memenuhi semua persyaratan untuk melakukan ekspor, baik sertifikasi kelayakan pengolahan atau SKP, dan telah memiliki approval number ekspor ke Cina.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ikan Arwana RI Banyak Diekspor ke China, Harganya Jutaan!
