Terungkap! China Doyan Impor Ikan Arwana RI Alasannya Ini

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
30 October 2023 18:30
Ikan Arwana. (Dok. Pexel)
Foto: Ikan Arwana. (Dok. Pexel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sama seperti julukannya, ikan Arwana telah berhasil membawa kemakmuran bagi Indonesia. Sebab, ikan hias tersebut telah menjadi primadona di negeri tirai bambu, dan telah menghasilkan devisa negara untuk Indonesia. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut China menjadi tujuan ekspor utama ikan Arwana.

"Arwana banyak (diekspor) ke China," ungkap Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistyo kepada CNBC Indonesia, Senin (30/10/2023).

Budi mengungkapkan alasan China memborong ikan Arwana asal Indonesia, utamanya jenis Arwana Super Red dari Kalimantan, karena Arwana dijuluki sebagai dragonfish, atau sebagai simbol kejayaan dan kemakmuran.

"China menyukai Arwana Indonesia, terutama Super Red, karena Arwana dijuluki dragonfish sebagai simbol kejayaan dan kemakmuran," jelasnya.

Budi mengungkapkan, setiap tahunnya ikan Arwana menyumbang devisa hampir US$ 8 juta atau sekitar Rp 127 miliar (Kurs Rp 15.900). Dengan rincian, Arwana Super Red nilai realisasi ekspor ke China sejak Januari-September 2023 mencapai US$ 54.601, dan Arwana Jardini nilai ekspornya US$ 17.659 dalam periode yang sama.

Ikan Arwana. (Dok. Pixabay)Foto: Ikan Arwana. (Dok. Pixabay)
Ikan Arwana. (Dok. Pixabay)

Adapun harga ikan Arwana Super Red ukuran 12-20 cm per ekornya mencapai US$140 atau setara Rp2,2 juta, dan untuk harga Arwana Super Red ukuran 21-30 cm berkisar di US$150 atau setara Rp2,38 juta.

Sementara, harga Arwana Jardini berada di kisaran US$100 atau setara Rp1,59 juta per ekor untuk ukuran 12-20 cm. Sementara untuk ukuran 21-30 cm berada di US$110 atau setara Rp1,75 juta.

Namun demikian, karena Arwana termasuk CITES, maka untuk perdagangannya harus hasil budidaya, serta harus ada perizinan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan KKP.

"Karena masuk CITES, maka untuk perdagangan adalah hasil budidaya. Perizinan dari BKSDA dan KKP," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono membeberkan bahwa dirinya setiap pekan pasti sibuk menandatangani izin ekspor ikan hias, utamanya Arwana. Hal ini menyusul karena ramainya permintaan ekspor dari komoditas tersebut.

"Hampir setiap minggu saya menandatangani ekspor ikan hias, utamanya adalah Arwana. Arwana dan beberapa begitu saya tanda tangan untuk kemudian diekspor," ungkap Trenggono saat membuka Festival Ikan Hias Nusantara di Ecowalk Mall Jakarta, Jumat (27/10/2023).


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ikan-ikan Impor 'Ilegal' Beredar, KKP Sidak Muara Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular