Pertamina Salip Raksasa AS Jadi Produsen Minyak Terbesar RI

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
07 November 2023 19:15
Pompa angguk Wilayah Kerja (WK) Rokan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). (CNBC Indonesia/Pratama Guitarra)
Foto: Pompa angguk Wilayah Kerja (WK) Rokan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). (CNBC Indonesia/Pratama Guitarra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengungkapkan produksi minyak di Blok Rokan yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berada di level 164 ribu barel per hari (bph). Angka ini setidaknya telah melampaui produksi minyak di Blok Cepu.

Sugeng pun bersyukur, setelah diambil alih oleh Pertamina sejak Agustus 2021, produksi di Blok Rokan masih tetap stabil dan berada di level 164 ribu bph. Sementara untuk Blok Cepu yang dikelola oleh perusahaan migas asal Amerika Serikat, ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL), produksinya saat ini berada di bawah 160 ribu bph.

"Blok Rokan sekarang setelah diambil alih oleh Pertamina kita bersyukur mampu memproduksi tetap di angka 164 ribu barel per hari," kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (7/11/2023).

Ia membeberkan tulang punggung produksi minyak nasional saat ini hanya berasal dari dua blok migas besar yakni Blok Rokan dan Blok Cepu.

Meski demikian, Sugeng pesimistis target produksi terangkut (lifting) minyak dalam APBN 2023 sebesar 660 ribu bph bakal tercapai. Apalagi, produksi minyak nasional hingga kini belum mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

"Bahkan dengan berbagai persoalan menyangkut sifatnya technical maupun non technical memang tampaknya berat untuk mencapai target APBN yang sudah kita tetapkan di APBN tahun 2023," katanya.

Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh PHR sejauh ini. Pasalnya, tidak hanya sukses menahan decline atau menahan penurunan produksi, perusahaan juga mampu meningkatkan produksi minyak di lapangan tertua RI itu.

Adapun, produksi Blok Rokan diketahui telah berada di level 162-165 ribu barel per hari. Kondisi ini lantas menempatkan Blok Rokan sebagai produsen minyak nomor satu terbesar di Indonesia saat ini.

"Produksi saat ini sudah 162-165 ribu barel dan itu nomor satu penghasil minyak terbesar di Indonesia sekarang ini. Jadi terima kasih Bu Nicke, Pak Wiko atas kepemimpinannya membuktikan Pertamina tidak kalah dengan Chevron," ujar Dwi dalam acara peresmian tajak sumur Gulamo migas non konvensional (MNK) di Lapangan Duri, Blok Rokan, Kamis (27/7/2023).

Berdasarkan catatan SKK Migas, jumlah sumur yang berhasil dibor oleh PHR di Blok Rokan hingga saat ini telah mencapai 500-600 sumur. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan ketika Chevron melakukan kegiatan sebelum alih kelola.

"Dari sekitar 500-600 sumur maka per bulan PHR ngebor 40 sumur sehingga tiap hari ada tajak. Jadi ngebor di Rokan teman-teman PHR berhasil ngebor hanya lima hari dan ada tim terintegrasi antara penyiapan lapangan drilling sendiri dan mengkoneksi antara sumur dan lainnya tiap hari mereka rapat," kata dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, saat ini produksi minyak di lapangan minyak Banyu Urip, Blok Cepu, kembali menurun ke level produksi 140-an ribu barel per hari (bph).

Kondisi ini menurutnya berbeda dengan produksi minyak yang dikelola PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang belakangan menunjukkan peningkatan.

"Kalau saya melihat justru di PHE itu membaik, punya Pertamina membaik, karena di OSES itu yang sudah aging mulai diganti dengan pipa-pipa baru, sudah mulai jadi dan sudah mulai naik lagi. Tapi di tempat lain malah menurun, seperti Banyu Urip itu (produksi minyak) turun jadi sekarang itu 140-an (ribu barel per hari). Jadi yang turun-turun itu perusahaan-perusahaan lain, Pertamina sudah mulai naik," jelas Tutuka saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Senin (6/11/2023).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kini No.2, Produksi Minyak Cepu Exxon Diramal 'Ngegas' Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular