
Ibu Kota Pindah ke Kaltim, DKI Jakarta Bisa Rugi Rp 4 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepindahan ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur diperkirakan akan membuat penerimaan daerah DKI Jakarta merosot.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta Lusiana Herawati mengatakan dari hasil studi kepindahan ini diperkirakan akan membuat penerimaan daerah DKI Jakarta melorot sebesar 9,18%.
"Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur akan menyebabkan penurunan penerimaan daerah," kata Lusiana dalam diskusi daring Perkembangan Terkini Pelaksanaan UU HKPD dan KUP, Selasa, (7/11/2023).
Lusiana mengatakan perhitungan itu dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta bekerjasama dengan tenaga ahli dari Universitas Indonesia. Dia bilang asumsi yang digunakan sebagai dasar perhitungan adalah paparan dari Badan Pusat Statistik DKI Jakarta yang menyebut bahwa kepindahan pusat negara itu akan menyebabkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta turun sedalam 9,18%.
Lusiana menyebut bahwa pendapatan daerah DKI Jakarta pada tahun 2023 diperkirakan mencapai Rp 43 triliun. Maka dengan kepindahan ibu kota, maka DKI diperkirakan akan kehilangan sekitar Rp 4 triliun dari pendapatan tersebut.
"Kalau pendapatan kita sekarang Rp 43 triliun kurang lebih Rp 4 triliun kita akan turun pendapatannya," ujar dia.
Lusiana berkata yang membuat ngeri adalah perpindahan kantor pusat kementerian dan lembaga yang tadinya di Jakarta ke IKN. Pemerintah menargetkan Pegawai Negeri Sipil pemerintah pusat yang ada di Jakarta akan secara bertahap dipindahkan ke IKN, sebanyak 25% per tahun.
"Ini sangat berdampak buat DKI dengan kepindahan kementerian dan lembaga nanti di IKN," kata Lusiana.
Dia mengatakan kepindahan kantor kementerian beserta PNS-nya itu dipastikan akan menurunkan Dana Bagi Hasil yang diperoleh oleh Jakarta. "
"Satu, DBH kita pasti turun karena PPh (Pajak Penghasilan) semua kantor pusatnya kementerian lembaga ada di Kalimantan Timur, otomatis ini sangat turun, jadi dari satu sisi PDRB turun, dana transfer kita juga akan turun. Inilah yang harus dipersiapkan oleh DKI," katanya.
Lusiana mengatakan dengan kepindahan ibu kota negara ini, DKI Jakarta harus bersiap-siap mencari sumber pendapatan lainnya. Terlebih, kata dia, DKI Jakarta juga menargetkan akan menjadi kota global. Sehingga persiapan infrastruktur harus dilakukan sejak sekarang.
"Kita harus menyiapkan infrastruktur dan ini membutuhkan dana yang tidak kecil, makanya kita juga lagi berpikir bagaimana caranya kita bisa membiayai belanja modal ke depannya," ujarnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wah! Luas IKN Bakal 4 Kali Lipat dari DKI Jakarta