Wamendag Ungkap RI Incar 15 Kerja Sama 'Perdagangan Bebas'

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
18 October 2023 13:25
Wamendag Jerry Sambuaga saat Pembukaan Trade Expo Indonesia 2023, Rabu (16/10/2023). (Tangkapan layar Youtube Kemendag)
Foto: Wamendag Jerry Sambuaga saat Pembukaan Trade Expo Indonesia 2023, Rabu (16/10/2023). (Tangkapan layar Youtube Kemendag)

Tangerang, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan penjajakan rencana kerja sama kesepakatan ekonomi alias kerja sama perdagangan bebas dengan sejumlah mitra. Sementara itu, ujarnya, Indonesia kini telah memiliki 38 perjanjian kerja sama perdagangan internasional, baik secara bilateral, regional, maupun multilateral.

Mengutip bahan paparan Jerry saat pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2023, di antara 15 rencana kerja sama yang sedang dalam penjajakan ada proses perundingan dengan sejumlah negara di Afrika. 

Perundingan yang masih dalam proses penjajakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) saat ini diantaranya kerja sama dengan:

- Serikat Pabean Afrika Selatan (SACU) 

-  Economic Community Of West African States (Ecowas)

- East African Community (EAC)

- Djibouti

- Aljazair

- Gulf Cooperation Council (GCC)

- Sri Lanka

- Ekuador

- Fiji

- Colombia

- Papua Nugini

- Ukraina

- India

- ASEAN-Uni Eropa.

"Saat ini Indonesia telah memiliki 38 perjanjian perdagangan baik bilateral, regional, dan multilateral, dan terdapat di seluruh benua di dunia," kata Jerry dalam pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 di ICE BSD Tangerang, Rabu (18/10/2023).

Jerry kemudian merinci 38 perjanjian yang telah ditandatangani, diratifikasi dan diimplementasikan, diantaranya dengan Jepang, Pakistan, Palestina, Chile (Trade in Goods and Services), Australia, European Free Trade Association (EFTA), Mozambik, Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), Korea, Uni Emirat Arab (UEA), Preferential Trade Agreement Developing Eight ( PTA D-8), Trade Preferential System of the Organization of the Islamic Conference (TPS-OIC), Lingkup ASEAN, Trade Facilitation Agreement (TFA) WTO, Subsidi Perikanan, Organisasi perdagangan dunia (World Trade Organization/ WTO), Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEP), Iran, juga Indonesia-Malaysia Border Trade Agreement (BTA)

Sementara untuk perjanjian yang tengah dirundingkan, papar Jerry, terdapat 15 perundingan. Diantaranya dengan Uni Eropa, Turki, Pakistan (Trade in Goods Agreement/ TIGA), Bangladesh,Tunisia, Mauritius, Maroko, Kanada, Perjanjian Perdagangan Preferensial Antara Pasar Bersama di Selatan (MERCOSUR), Eurasian Economic Union (EAEU), Lingkup ASEAN dan Peru.

"Jadi kinerja perjanjian dagang dan negosiasi perjanjian dagang yang selama ini dilakukan oleh Kemendag sangat memberikan banyak aspek-aspek kemudahan bagi pelaku usaha dalam melakukan ekspor ke luar negeri," ujarnya.

Lebih lanjut, Jerry juga menyampaikan sampai dengan saat ini Kemendag memiliki perwakilan perdagangan yang tersebar di 31 negara.

"Diharapkan (perwakilan perdagangan) jadi ujung tombak ekspor Indonesia yang berperan dalam agen promosi dan pemasaran produk Indonesia di luar negeri," kata Jerry.

Di mana, Jerry menambahkan, neraca perdagangan mencatat prestasi selama 41 bulan berturut-turut mampu bertahan pada posisi surplus.

"Januari hingga September secara kumulatif neraca perdagangan kita adalah surplus di angka US$ 27,75 miliar," ungkap Wamendag.

Target TEI 2023

Sementara itu, Jerry mengatakan, saat ini Indonesia telah berhasil mengendalikan angka inflasi. Di mana, lanjutnya, pada bulan September 2023, inflasi tetap terkendali pada level 2,8% di tengah kekhawatiran terkait dengan kenaikan harga komoditas pangan dalam situasi global.

"Selain itu disyukuri pula bahwa pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun 2023 tumbuh sebesar 5,17%, meningkat dari triwulan sebelumnya sebesar 5,04%. Kontribusi Ekspor kita juga meningkat dan terus bertambah, di mana tahun lalu tercatat sebesar 24,49% meningkat dibandingkan tahun 2020 dan 2021," tuturnya.

Jerry berharap penyelenggaraan TEI tahun ini dapat memberikan kontribusi peningkatan ekspor dengan target transaksi dagang sebesar US$ 11 miliar.

"Dalam pelaksanaan ini akan dilakukan penandatanganan commitment by mission yang sampai saat ini telah tercatat sebanyak 187 MoU (memorandum of understanding/ Nota Kesepahaman) dari 32 negara yang akan ditandatangani setelah peresmian acara pembukaan," sebutnya.

"Berbagai komitmen itu juga dipengaruhi oleh kerjasama internasional yang sudah terjalin. Dan saat ini Indonesia telah memiliki 38 perjanjian perdagangan, baik bilateral, regional dan multilateral. dan terdapat di seluruh benua di dunia," kata Jerry.

Jerry mengungkapkan, dalam pelaksanaan TEI ini akan dilakukan penandatanganan sejumlah komitmen pembelian antara para eksportir dengan mitra dagang.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cerita Airlangga China Pernah Borong Produk RI US$ 10,78 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular