
Rusia Hengkang, 5 Perusahaan Antre Masuk Proyek Raksasa RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan terdapat lima perusahaan yang siap untuk masuk ke dalam pengelolaan Wilayah Kerja Migas (WK Migas) Blok Tuna, Laut Natuna.
Hal Ini menyusul hengkangnya perusahaan migas Rusia yakni Zarubezhneft dari blok tersebut karena terimbas sanksi Uni Eropa.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan saat ini proses pembukaan data room di Blok Tuna masih berproses. Adapun dari hal tersebut diketahui ada lima perusahaan yang menggantikan Zarubezhneft.
"Masih proses, ada beberapa data room sekarang kalo gak salah dari sekian banyak sekarang tinggal lima," kata dia ditemui di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Jumat (13/10/2023).
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta agar pengganti perusahaan migas asal Rusia yakni Zarubezhneft dari Blok Tuna dapat segera menemui titik temu. Hal ini supaya pengembangan Blok Tuna tidak berlarut-larut.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mengatakan proses pembukaan data room di Blok Tuna saat ini masih berlangsung. Adapun dari proses ini, diketahui ada beberapa perusahaan yang menaruh minat untuk menggantikan Zarubezhneft.
"Sudah buka data, akan dievaluasi, sudah prosesnya tapi belum ditentukan siapa," kata Tutuka ditemui usai acara Penghargaan Keselamatan Migas tahun 2023, Selasa (3/10/2023).
Tutuka pun berharap proses pencarian mitra oleh perusahaan asal Inggris yakni Harbour Energy selaku operator Blok Tuna dapat segera diputuskan. Mengingat, gas dari Blok Tuna sendiri telah memiliki calon pembeli dari Vietnam.
"Ya kalau berlangsung berlarut-larut bisa terganggu, makanya kita minta selesaikan secepatnya, kita inisiatif supaya cepat selesai," kata dia.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Belasan Perusahaan Antre Gantikan Rusia di Proyek Migas RI