Ini Dia 'Harta Karun' Laut Unggulan Ekspor RI

Martya, CNBC Indonesia
05 October 2023 17:20
Seorang pekerja/buruh membawa ikan yang diturunkan dari kapal di Muara Angke, Jakarta, Jumat, (28/7). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Seorang pekerja/buruh membawa ikan yang diturunkan dari kapal di Muara Angke, Jakarta, Jumat, (28/7). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Selain tuna dan udang yang menjadi komoditas perikanan ekspor utama Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkap beberapa komoditas perikanan lain yang menyumbang ekspor terbesar, di antaranya cumi, sotong, gurita, tilapia, dan rumput laut.

"Kalau tuna iya, udang apalagi. Udang itu hampir 35% ekspor kita. Yang pertama udang, kedua tuna, kemudian cumi, sotong, gurita, tilapia, rumput laut masuk juga," kata Direktur Pemasaran PDSPKP KKP, Erwin Dwiyana saat ditemui di Kantor KKP Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Erwin menyebut ada lima negara utama tujuan ekspor komoditas udang, di antaranya Amerika Serikat (AS), kemudian Jepang, China, negara-negara ASEAN, dan Uni Eropa.

"Kalau pengembangan pasar ekspor ini kan sekarang kita lihat. Jadi pertama kita tentu membuka akses seluas-luasnya supaya produk Indonesia itu masuk ke pasar luar," ujarnya.

Bagaimana cara membuka akses pasar seluas-luasnya? Erwin menyampaikan, pertama dengan melakukan pertemuan kenegaraan, baik dengan bilateral antar dua negara, maupun dengan regional.

"Apa yang dibahas? Pertama, bagaimana menurunkan pos tarif, tarif bea masuk kita kesana harus diturunkan. Kedua, bagaimana kita bisa mengharmoniskan standar mutu yang sama. Jadi di sana minta mutunya seberapa atau setingkat apa, selevel apa kita harus sama," katanya.

Kemudian yang ketiga, lanjutnya, adalah penanganan hambatan. "Jadi penanganan hambatan itu kan, saat ini cenderung tarif memang turun, tapi beberapa negara menerapkan ada standar sertifikat. Itu yang harus terus kita penuhi," lanjutnya.

Erwin mengatakan, selain pasar tradisional atau lima pasar tradisional yang telah disebutkan sebelumnya, membuka peluang lasar baru juga perlu dilakukan. Misalnya dengan menyasar Eropa Timur, Timur Tengah, sampai dengan Afrika.

"Di luar sana ada pasar yang memang punya prospek potensial untuk bisa digarap, seperti Eropa Timur, kemudian Timur Tengah, ada Afrika itu juga punya potensi untuk bisa didorong ekspor kita. Tetapi komoditasnya memang akan berbeda-beda," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor RI 2023 Capai US$258,2 M, Anjlok 11,33%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular