Ada Ancaman Petaka, BMKG Ingatkan 7 Wilayah RI Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, efek fenomena El Nino terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun ini lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun 2019. Di sisi lain, dia mengingatkan sejumlah wilayah di Indonesia agar waspada.
Dwikorita menuturkan, saat ini, Indonesia mengalami musim kemarau yang dipengaruhi oleh El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif. Akibatnya, musim kemarau tahun ini lebih kering.
Hanya saja, imbuh dia, pemerintah telah bersiap sejak awal sehingga karhutla tak separah tahun 2019 lalu.
"Kalau dibandingkan El Nino tahun 2019, dampaknya sekarang lebih kecil karena kita sudah siap. Sejak Februari kita sudah berusaha membasahi lahan gambut. Air muka gambut dipaksa naik agar tidak terlalu kering," katanya dikutip dari keterangan di situs resmi BMKG, Selasa (10/10/2023).
"TMC (teknologi modifikasi cuaca) sudah ratusan kali dilakukan, difokuskan di lahan yang memang diprediksi akan terbakar. Alhamdulillah memang dibandingkan El Nino tahun 2019, sekarang dampaknya jauh lebih kecil," tambah Dwikorita.
Di sisi lain, BMKG mengingatkan ancaman karhutla di sejumlah daerah di Indonesia.
"Wilayah Indonesia bagian selatan, seperti Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Kalimantan, Sulawesi bagian selatan, dan Papua bagian selatan agar waspada dalam satu pekan ke depan," kata Dwikorita.
Sementara itu, dalam rapat koordinasi yang digelar di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 9 Oktober 2023, Dwikorita memaparkan situasi karhutla selama masa El Nino tahun 2023. Serta data potensi bahaya yang dihadapi Indonesia akibat kondisi cuaca ekstrem yang dipicu oleh fenomena El Nino.
Disebutkan, data BMKG dan data klimatologi global menunjukkan laju kenaikan suhu lokal dan global dapat melonjak lebih tinggi jika tidak ada mitigasi yang tepat.
Bahkan, kekeringan dan bencana hidrometeorologi yang saat ini terjadi hanyalah awal dari rangkaian bencana iklim yang diprediksi akan terus meningkat intensitasnya.
(dce/dce)