
Besok, BMKG Ramal Wilayah RI Ini Sangat Mudah Kebakaran

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan sejumlah wilayah di Indonesia agar tetap waspada dalam sepekan ke depan.
Sebab, ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih mengintai wilayah-wilayah di Indonesia tersebut.
"Wilayah Indonesia bagian selatan, seperti Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Kalimantan, Sulawesi bagian selatan, dan Papua bagian selatan agar waspada dalam satu pekan ke depan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan di situs resmi, dikutip Rabu (11/10/2023).
Jika melihat data prediksi BMKG untuk wilayah dengan tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah, wilayah-wilayah tersebut masuk dalam kategori merah alias sangat mudah terbakar. Prediksi ini berlaku untuk besok, Kamis (12/10/2023).
![]() Peta wilayah mudah terbakar 12 Oktober 2023. (Dok: BMKG) |
Belum Turun Hujan
Sementara itu, data BMKG per 30 September 2023 menunjukkan, wilayah-wilayah tersebut juga ada yang masuk dalam kategori daerah dengan hari tanpa hujan menengah (moderat) hingga ekstrem panjang.
Dalam kategori yang ditetapkan BMKG, wilayah dengan hari tanpa hujan moderat, atau berkisar 11-20 hari diantaranya ada di sebagian besar Sulawesi, sebagian Kalimantan, dan sebagian kecil Sumatra bagian selatan, serta beberapa titik di wilayah Maluku dan Nusa Tenggara.
Sedangkan, wilayah dengan hari tanpa hujan kategori panjang atau sekitar 21-30 hari terjadi di sebagian wilayah Kalimantan dan Sulawesi, sejumlah lokasi di Sumatra bagian selatan, Jawa, dan Papua.
Sebagian besar wilayah di Sumatra bagian selatan masuk dalam kategori daerah dengan hari tanpa hujan panjang atau sekitar 31-60 hari, serta sejumlah lokasi di Jawa dan Nusa Tenggara, serta Sulawesi bagian selatan.
Dan, tampak hampir seluruh wilayah pulau Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara, sebagian kecil Sumatra bagian selatan, Sulawesi bagian selatan, sejumlah lokasi di Papua dan Kalimantan, masuk dalam kategori wilayah dengan hari tanpa hujan ekstrem panjang atau sudah lebih dari 60 hari.
Seperti diketahui, Indonesia saat mengalami fenomena El Nino dan IOD positif, yang menyebabkan musim kemarau tahun ini lebih ekstrem dibanding musim kemarau biasanya. Dengan suhu lebih panas dan curah hujan lebih rendah dari biasanya.
Namun, menurut Dwikorita, efek fenomena El Nino terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun ini lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun 2019.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BMKG Ingatkan 4 Bahaya Petaka El NIno, Ini Dia