Menteri LHK Ungkap 23 Perusahaan Disegel Terkait Karhutla

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
03 October 2023 18:57
Selain karena puntung rokok, karhutla juga dipicu pembukaan lahan dengan cara membakar.
Foto: Dokumentasi BPBA

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (MenLHK) Siti Nurbaya mengungkapkan telah menerapkan penegakan hukum terhadap perusahaan dan pihak yang terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Setidaknya sudah ada 23 perusahaan yang sudah disegel.

Hal ini diungkapkan usai Rapat Terbatas terkait Mitigasi Dampak Fenomena El Nino, di Istana Kepresidenan, Selasa (3/10/2023).

"Langkah lain dilaporkan pak Kapolri penegakan hukum sudah ada penetapan tersangka. Dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sendiri, ada 144 perusahaan yang mendapatkan peringatan dan sudah ada 23 perusahaan yang disegel," kata Siti.

Menurut Siti, perusahaan itu terindikasi terhadap kejadian pembakaran hutan di sejumlah daerah. Seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah hingga Sumatra Selatan. Bahkan ada pula perusahaan asing yang terlibat.

"Pada areal terbakarnya antara lain di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sumatra Selatan, dengan PMA (Penanaman Modal Asing) yang berasal dari Singapura, Malaysia juga ada," kata Siti.

Siti juga melaporkan situasi titik panas (hotspot) karhutla yang ada di Indonesia yang berpotensi menjadi fire spot. Di mana dari catatannya memang memang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

Dia menjabarkan, per 2 Oktober 2023, data wilayah hotspot dengan potensi 80% ke atas menjadi firespot mencapai 6.659 titik. Angka ini bertambah jika dibandingkan tahun lalu 1.128 titik.

Namun jika dibandingkan tahun 2019 lal, jumlah titik hotspot menjadi firespot jauh berkurang. Di mana dari 29.300 titik menjadi 6.659 titik (2 Oktober 2023). Sedangkan tahun 2015 titik hot spot dengan peluang 80% menjadi firespot di tahun 2015 juta jauh di bawah tahun ini dari 71.000 titik menjadi 6.659 titik.

"Areal terbakar sudah terekam 267 ribu hektare, dan perkiraan saya dengan seperti bulan September dan Oktober kemarin masih bertambah," kata Siti.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Panggil Menteri Siti, Istana: Bahas Polusi Udara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular