Kabut Asap di Pekanbaru, Penerbangan Delay hingga 2 Jam

Redaksi, CNBC Indonesia
02 October 2023 19:27
Smog covers trees during a forest fire next to a palm plantation in Palangka Raya, Central Kalimantan province, Indonesia, September 14, 2019. Picture taken Septemnber 14, 2019. REUTERS/Willy Kurniawan
Foto: Kabut asap menutupi pohon saat kebakaran hutan di sebelah perkebunan kelapa sawit di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia, (14/9/2019). (REUTERS / Willy Kurniawan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan kualitas udara di PekanbaruĀ dan Palangkaraya yang tak sehat. Hal tersebut disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Di laman BMKG, tampak posisi konsentrasi berada di garis kuning. Partikulat meter juga berada di angka 80. Untuk itu, masyarakat dianjurkan menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah.

Selain PekanbaruĀ dan Palangkaraya, sejumlah wilayah di Sumatera juga berstatus tak sehat. Antara lain Palembang dan Jambi.

Menanggapi hal tersebut, PT AirNav Indonesia mengatakan penerbangan tidak mengalami gangguan yang signifikan. Hasil koordinasi dengan General Manager wilayah terdampak, rata-rata mengalami keterlambatan pendaratan 1-2 jam.

"[Keterlambatan] dengan pertimbangan untuk mengutamakan keselamatan (safety) sampai dengan jarak pandang standar tercapai," tertulis dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Senin (2/10/2023).

Lebih lanjut, AirNav Indonesia juga telah memberikan informasi kepada maskapai di wilayah-wilayah terdampak karhutla, terkait jarak pandang terbaru dan kondisi cuaca signifikan berdasarkan data dari BMKG.

"Pelayanan penerbangan di wilayah terdampak dapat berjalan dengan lancar dan selamat," kata keterangan resmi AirNav Indonesia, hingga berita ini dipublikasikan.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap RI 'Panas Mendidih', El Nino di Depan Mata

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular