Sustainable Future 2023

Kilang Pertamina Dorong Pengembangan BBM Ramah Lingkungan

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
29 September 2023 14:29
4 Target Kilang Pertamina, Produksi BBM Hijau Hingga Percepat Proyek RDMP(CNBC Indonesia TV)
Foto: 4 Target Kilang Pertamina, Produksi BBM Hijau Hingga Percepat Proyek RDMP(CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman mengungkap bahwa visi pengembangan kilang ke depan akan difokuskan perusahaan terhadap beberapa hal. Pertama yakni menciptakan BBM ramah lingkungan atau compile terhadap regulasi.

"Kita diharuskan memproduksi BBM dengan kandungan sulfur 50 PPM pada 2026 untuk gasoil dan diesel. Kemudian 2028 gasoil dan bensin atau turunannya. Kemudian pembangunan green refinery. Artinya memproduksikan bahan bakar nabati seperti hydrotreated vegetable oil/HVO, Bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF), kita akan dorogn ke depan," kata Taufik dalam Program Sustainable Future CNBC Indonesia, dikutip Jumat (29/09/2023).

Selain itu lanjut Taufik, terkait pengembangan kilang minyak ke depan, pihaknya juga akan menggenjot hilirisasi. Pasalnya ia melihat penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) lambat laun akan semakin menurun. Sementara sisa BBM nantinya akan digunakan untuk petrokimia.

"Kemudian untuk mendukung hasil eksplorasi upstream, kita masuk hilirisasi gas seperti amonia, etanol. Kita sedang ke arah sana," pungkasnya.

Taufik menerangkan, dalam mendukung bbm ramah lingkungan, pihaknya sat ini sedang menggarap beberapa proyek penting. Diantaranya 2 proyek untuk gasoline dan 1 proyek untuk green refienery.

Sementara untuk mendukung ketahanan energi nasional dalam hal penyediaan BBM, ada proyek RDMP Balikpapan, Green refinery Cilacap dan proyek yang sudah ada di Dumai. Kilang Pertamina Internasional rencananya juga akan masuk di Plaju.

"Saat ini Cilacap fase 1 sudah selesai sejak 2022. Kita akan kembangkan ke fase 2 supaya bisa megolah bahan baku untuk yang tidak hanya CPO Base, tapi use cooking oil karena ini sudah umum menjadi bahan baku untuk biofuel. Di 2026 untuk green refinery. Kapasitas akan nambah jadi 60 ribu barel per hari dan juga 9 ribu barel per hari untuk bioavtur. Untuk Balikpapan on going kontruksi, untuk fuel ada BBM di tahun 2024 kapasitas pengolahan menjadi 360 barel per hari dari sebelumnya 260 barel per hari," terangnya.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kupas Tuntas Keberlanjutan Ekonomi Indonesia di Masa Depan

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular