Sustainable Future 2023

Polusi Udara Bikin Sakit, RI 'Tekor' Rp 10 Triliun per Tahun

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
25 September 2023 14:17
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono dalam Sustainable Future. (CNBC Indonesia TV)
Foto: Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono dalam Sustainable Future. (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Permasalahan polusi udara yang menjadi penyebab sejumlah penyakit katastropik (catastrophic diseases) membawa dampak besar bagi sektor kesehatan. Tak tanggung-tanggung, penyakit pernapasan ini memakan biaya hingga Rp 10 triliun dalam setahun dari pembiayaan BPJS Kesehatan.

Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono menyebut pihaknya telah melakukan identifikasi berbagai penyakit akibat polusi udara yang bisa menyebabkan pembiayaan tinggi.

"Kalau kita ranking, 5 dari 10 angka pembiayaan kesehatan disebabkan oleh infeksi saluran napas, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), kanker paru, tuberculosis, asma. Itu penyakit pernapasan. Itu menghabiskan dana sekitar 10 triliun setahun dalam pembiayaan BPJS Kesehatan," ungkap Dante dalam Sustainable Future, CNBC Indonesia (Senin, 25/9/2023).

Kementerian Kesehatan telah melakukan identifikasi mengenai permasalahan polusi udara dan menemukan adanya Particulate Matter (PM2.5) atau partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer). PM2.5 ini dihasilkan dari emisi kendaraan yang tidak sempurna, polutan pabrik, dan pembakaran sampah di masyarakat.

Menurut Dante dalam satu bulan terakhir infeksi saluran pernapasan terjadi 2-3 kali lipat lebih tinggi atau mencapai 300 ribu di wilayah Jabodetabek. Polusi udara pun menjadi permasalahanĀ esensial dan utama di bidang kesehatan.

"Ini kita tangani dan kita identifikasi serta kita koordinasi dengan kementerian terkait untuk mengurangi PM2.5 ini menjadi polutan utama di masyarakat," kata dia.

Dia menambahkan jika penyakit-penyakit yang diakibatkan dari polusi udara didiamkan, akan menjadi lebih banyak lagi.

"Tidak hanya saluran pernapasan, mungkin juga terjadinya kanker yang lebih cepat. Untuk itu ini menjadi masalah serius yang harus segera dimitigasi," pungkas dia.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kupas Tuntas Keberlanjutan Ekonomi Indonesia di Masa Depan

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular