Internasional

AS & India Buat Genk Ekonomi Baru, Ini Anggotanya

sef & Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
11 September 2023 16:50
Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Washington, AS, 21 Juni 2023. (India's Press Information Bureau/Handout via REUTERS)
Foto: Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi (via REUTERS/INDIA'S PRESS INFORMATION BUREAU)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) dan India membuat genk ekonomi baru. Hal ini terkuak akhir pekan lalu, di tengah-tengah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 India.

Bukan cuma Wahington-New Delhi, kelompok ini juga diikuti Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Perancis, Jerman, Italia dan Uni Eropa. Mereka akan bersama mengembangkan "India-Middle East-Europe Economic Corridor" atau Koridor Ekonomi India-Timur Tengah-Eropa.

Kemitraan ini akan terkait investasi dan pembangunan infrastruktur global. Dalam rilisnya, Gedung Putih mengatakan koridor penting ini diharapkan dapat merangsang pembangunan ekonomi melalui peningkatan konektivitas dan integrasi ekonomi di dua benua.

"Sehingga membuka pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif," tegas pemerintah Presiden Joe Biden di laman resminya, dilihat CNBC Indonesia, Senin (11/9/2023).

Dalam penjelasannya melalui koridor itu, negara-negara yang terlibat mengatakan akan membawa era baru konektivitas dengan. Bakal ada jalur kereta api, yang terhubung dengan menghubungkan Eropa, Timur Tengah, dan Asia.

"AS dan mitra kami bermaksud menghubungkan kedua benua menjadi pusat komersial dan memfasilitasi pengembangan dan ekspor energi ramah lingkungan, memasang kabel bawah laut dan menghubungkan jaringan energi dan jalur telekomunikasi untuk memperluas akses yang dapat diandalkan terhadap listrik, memungkinkan inovasi teknologi energi bersih yang canggih, dan menghubungkan komunitas ke Internet yang aman dan stabil," jelasnya.

"Di seluruh koridor, kami berencana untuk mendorong perdagangan dan manufaktur yang ada serta memperkuat ketahanan pangan dan rantai pasokan. Pendekatan kami bertujuan untuk membuka investasi baru dari mitra, termasuk sektor swasta, dan memacu penciptaan lapangan kerja berkualitas," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva buka suara terkait koridor ekonomi yang dipimpin AS itu. Georgieva mengatakan koridor itu tidak boleh eksklusif dan harus sejalan dengan semangat ekonomi dunia yang terintegrasi.

"Jika kita ingin perdagangan menjadi mesin pertumbuhan, maka kita harus menciptakan koridor dan peluang," kata Georgieva di sela-sela pertemuan puncak G20 di India , Minggu, dikutip CNBC International.

"Yang penting adalah melakukannya demi kepentingan semua orang, dan bukan untuk mengecualikan orang lain. Dalam hal ini, saya akan mendorong semua negara untuk bekerja secara kolaboratif satu sama lain untuk melakukan hal ini dalam semangat ekonomi terintegrasi," tambahnya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pekerja Negara Asia Ini Dikasih Kemudahan VISA AS, Siapa Tuh?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular