
Semester I 2023 PTBA Jual 10,3 Juta Ton Batu Bara ke Domestik

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membeberkan bahwa perusahaan sudah memasok kebutuhan batu bara dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO) mencapai 10,3 juta ton selama Semester I-2023.
Sekretaris Perusahaan PTBA Niko Chandra mengatakan bahwa pihaknya sudah memasok DMO batu bara hingga 10,3 juta ton terhitung hingga Juni 2023 lalu.
"Realisasi DMO PTBA per Juni 2023 sebesar 10,3 juta ton," beber Niko kepada CNBC Indonesia, Senin (4/9/2023).
Dia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan komitmen perusahaan dalam menjaga ketahanan energi nasional.
"Kami terus berkomitmen untuk menjaga ketahanan energi nasional," tambahnya.
Seperti diketahui, DMO batu bara PTBA salah satunya dipasok untuk kebutuhan PLTU milik PT PLN (Persero). Niko menyebut pihaknya hingga saat ini masih memasok batu bara untuk PLN dalam jumlah yang normal.
Meskipun, kini PLTU Suralaya Unit 1-4 di Banten yang dikelola anak usaha PLN, PT Indonesia Power, dengan kapasitas sebesar 4 x 400 Mega Watt (MW) tengah dimatikan guna menurunkan polusi di DKI Jakarta dan sekitarnya.
"Pasokan batu bara dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA) ke PT PLN (Persero) sejauh ini masih normal,"
"Dengan dinonaktifkannya PLTU Suralaya sejak tanggal 28 Agustus lalu, sampai dengan saat ini belum memberikan dampak kepada PTBA," jelasnya.
Sebagai informasi, total produksi batu bara PTBA pada Semester I 2023 mencapai 18,8 juta ton, tumbuh 18% dibanding periode yang sama tahun 2022 yakni sebesar 15,9 juta ton.
Kenaikan produksi ini mendorong kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 19% menjadi 17,4 juta ton. Pada semester I 2023, Perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 7,1 juta ton atau naik 37% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 57%.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLN Setop PLTU Suralaya 1-4, Tapi Kok Polusi Masih Tinggi?
