Wamen BUMN Blak-blakan Tantangan di Pertamina-PLN
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan peran dan tanggung jawab jajaran direksi PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) cukup menantang. Pasalnya, selain dituntut untuk menjalankan penugasan dari pemerintah, kedua BUMN ini juga didorong untuk mengejar profit.
Tiko menjelaskan, dalam menjalankan tugasnya direksi BUMN memang harus dapat berpikir dengan dua topi. Di satu sisi dia harus menjalankan penugasan dari pemerintah, di sisi lain dia harus menjaga laba perusahaan tidak merugi.
"Ini saya rasa satu hal yang signifikan kita menjalankan dua role tadi dan memang di direksi kita challenging ya, dia harus selalu berfikir dengan 2 topi, topi dia untuk penugasan dan menjaga laba rugi dan meng-create profit," kata Tiko dalam acara BUMN Performance Report 2023, dikutip Senin (4/9/2023).
Tiko membeberkan capaian laba bersih yang diraih PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) sepanjang 2020 lalu tak lepas dari upaya perusahaan dalam melakukan berbagai efisiensi. Untuk Pertamina misalnya, sepanjang tahun lalu perusahaan migas pelat merah ini telah mencatatkan laba bersih hingga sekitar Rp 60 triliun.
"Pertamina tahun lalu mencetak laba tertinggi dalam sejarah Pertamina. Labanya Rp 60 triliun tahun lalu dan kemarin masuk ke dalam rankingnya di global fortune kan naiknya signifikan rangkingnya," ujarnya.
Selanjutnya, yakni PT PLN (Persero) yang mencetak laba bersih sebesar Rp 14 triliun pada 2022. Capaian ini juga tak lepas dari upaya perusahaan setrum melakukan berbagai efisiensi dalam menjalankan bisnisnya.
"Itu juga tertinggi dalam sejarah. Artinya dua perusahaan energi kita itu selain dia bisa berhasil berkontribusi nyata dalam ketahanan energi tapi di saat yang bersamaan juga melakukan efisiensi untuk meningkatkan labanya juga," kata dia.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Siap-siap Go Global, Begini Kesiapannya
