
Tiba-tiba Zulhas Sebut RI Kurang Pintar Hadapi Uni Eropa

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut Indonesia kurang pintar dalam menyelesaikan persoalan dengan Uni Eropa setelah 9 tahun lamanya, sedangkan Thailand dan Vietnam sudah 8 tahun selesai. Hal ini karena Indonesia tidak setuju mengikutsertakan Uni Eropa dalam belanja pemerintahnya.
"Sama Uni Eropa sudah 9 tahun belum kelar, Thailand sudah 8 tahun selesai, Vietnam 8 tahun selesai. Kita nggak selesai karena kita kurang pintar saja," kata Zulhas dalam sambutannya di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Seperti diketahui, Indonesia dan Uni Eropa saat ini masih berunding soal Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA). Perundingan ini sudah masuk putaran ke-15, sejak diluncurkan pada 18 Juli 2016. Namun, sebenarnya rencana kerja sama kedua pihak telah dimulai jauh sebelumnya. Yaitu, saat dimulainya Framework Agreement on Comprehensive Partnership and Cooperation (PCA) sejak tahun 2014.
![]() Dorong Ekspor RI, Kemendag Rilis Permendag Baru. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizki) |
Zulhas menjelaskan, pada 8 tahun yang lalu Uni Eropa meminta agar pihaknya bisa ikut serta dalam belanja pemerintah negara-negara seperti Indonesia, Thailand dan Vietnam, namun usulan tersebut ditolak Indonesia, sementara Thailand dan Vietnam menerimanya.
"Akhirnya, yang dulu kita lebih tinggi, kita disalip. Kenapa? Pabrik sepatu pindah ke Vietnam, industri ikan tuna pindah ke Thailand. Karena di tempat kita ada tarif, mereka tidak ada tarif," ujarnya.
Maka dari itu, dia berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan ini. Zulhas berharap akhir tahun persoalan Indonesia dengan Uni Eropa ini bisa selesai.
"Nah ini saya akan selesaikan, mudah-mudahan nanti akhir tahun selesai. Belanja pemerintah yang mereka minta, saya lapor presiden kita sudah setuju," kata Zulhas.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mohon Sabar! Harga Beras Ogah Turun, Ini Dia Biang Keroknya
