BUMN Performance Report 2023

2 Juta Warga RI Berobat ke Luar Negeri, Devisa Rp 90 T Hilang

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
31 August 2023 12:05
Infografis: Covid-19 RI 'Meledak', 5 Organisasi Dokter Desak PPKM Total!
Foto: Ilustrasi dokter (Arie Pratama/CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) Dony Oskaria menyebut sebanyak Rp 90 triliun devisa negara hilang setiap tahun. Hal ini lantaran banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih pengobatan ke luar negeri dibandingkan di negaranya sendiri.

"Dari 2 juta orang yang melakukan di luar negeri, tentu mereka beranggapan bahwa kualitasnya lebih bagus. Tetapi tentu ini dalam persepsi mereka. Tapi dampaknya kita kurang lebih kehilangan devisa Rp 90 triliun setahun akibat adanya devisa outflow dalam medical ini," ungkap Donny dalam BUMN Performance Report 2023 CNBC Indonesia (Rabu, 30/8/2023).

Oleh karena itu, dalam mempertahankan devisa tersebut, InJourney sedang mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Bali. Dengan adanya KEK Kesehatan ini, diharapkan masyarakat Indonesia lebih memilih melakukan pengobatan di dalam negeri.

Donny pun optimis pengembangan KEK Kesehatan ini bisa menahan sebesar 50% dari total devisa keluar. Artinya KEK Kesehatan ke depan dapat menahan sebesar Rp 45 triliun devisa yang menguap setiap tahunnya.

"Kalau kita harapkan Rp 90 triliun devisa outflow kita, kita berharap paling tidak mungkin kalau belum 50%, 30%. Itu sudah baik. Kalau Rp 30 triliun kita bisa tahan, itu pencapaian luar biasa," terang dia.

Dalam mengejar target tersebut, menurut Donny, InJourney perlu meyakinkan masyarakat mengenai kualitas rumah sakit di KEK Kesehatan tersebut. Untuk itu, InJourney melakukan sertifikasi terhadap fasilitas-fasilitas di rumah sakit, mulai dari tenant, wise management, hingga buangan air.

"Semua kita pikirkan, juga infrastruktur digital di dalamnya karena kita mau ini jadi benchmark ke depan kalau kita ingin menahan devisa outflow. Kami target paling tidak 15% hingga 20% satu dua tahun ke depan," ujar dia.

Seperti diketahui InJourney saat ini tengah mengembangkan KEK Kesehatan di Sanur, Bali. Upaya ini merupakan salah satu transformasi bisnis untuk menjaga kesehatan keuangan dan mendorong pendapatan.

KEK kesehatan ini ditargetkan rampung pada akhir 2024. Namun pengembangan fasilitas KEK Kesehatan akan selesai pada November 2023, yang meliputi hotel, convention center, dan fasilitas dasar ini akan mulai dinikmati masyarakat.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menilik Performa Kinclong BUMN demi Kemajuan & Kemandirian RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular