Benarkah Pabrik Semen Disebut Penyebab Polusi Jakarta?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
28 August 2023 13:53
Kondisi langit Jakarta yang diselimuti kabut polusi pada hari kedua pelaksanaan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Rabu (23/8/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Kondisi langit Jakarta yang diselimuti kabut polusi pada hari kedua pelaksanaan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Rabu (23/8/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor industri disebut-sebut menjadi salah satu penyebab tercemarnya polusi udara di Jabodetabek, termasuk keberadaan pabrik semen yang ada di Jabodetabek. Kementerian Perindustrian mengaku ada tiga pabrik semen yang ada di Jabodetabek.

"Semen dianggap satu sektor penyumbang terbesar, kalo Jabodetabek industri semen ada tiga besar pertama Solusi Bangun Indonesia di Narogong, kedua Indocement dan ketiga Jui Shin," Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Wiwik Pudjiastuti dalam diskusi dengan Ditjen IKFT Kemenperin, Senin (28/8/2023).

Apalagi ada Continuous Emissions Monitoring System (CEMS) yang bisa memantau dan mengukur parameter Partikulat, Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Oksida (NOx) dan laju alir. Hasilnya bisa terkoneksi langsung dengan sistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Industri semen hampir sebagian besar punya CEMS yang sudah connect langsung ke KLHK, jadi dari waktu ke waktu bisa kontrol. Dari situ kalau semen jadi penyebab, kalau jadi penyebab KLHK tahu duluan karena connect dengan KLHK," kata Wiwik.

Sebelumnya, Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Jabodetabek KLHK melakukan pengawasan hingga penindakan terhadap pabrik yang diduga pemicu polusi udara di Jabodetabek.

"Ada 7 lokasi, dan kami akan menambah lagi. Ini yang industri, karena di samping industri kami juga melalukan kegiatan-kegiatan oleh masyarakat. Tadi kan ada 1 misalnya pabrik arang oleh masyarakat, kami hentikan di Lubang Buaya. Masih banyak lagi yang sedang kami identifikasi," kata Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum) Kementerian LHK, Rasio Ridho Sani, dalam konferensi pers di kantornya, seperti dilansir detik.com.

Salah satu pabrik yang diawasi adalah pabrik semen PT Jui Shin Indonesia.

Abdulah - Sekretaris Direktorat Jenderal IKFT dengan Putu Nadi Astuti - Direktur Industri Kimia Hulu dalam jumpa pers kemenperin tentang perkembangan industri. (Dok, humas kemenperin)Foto: Abdulah - Sekretaris Direktorat Jenderal IKFT dengan Putu Nadi Astuti - Direktur Industri Kimia Hulu dalam jumpa pers kemenperin tentang perkembangan industri. (Dok, humas kemenperin)
Abdulah - Sekretaris Direktorat Jenderal IKFT dengan Putu Nadi Astuti - Direktur Industri Kimia Hulu dalam jumpa pers kemenperin tentang perkembangan industri. (Dok, humas kemenperin)

Meski ada tiga pabrik semen besar, namun bukan berarti ketiganya menjadi penyumbang utama polusi.

Salah satu pabrikan Indocement punya CEMS yang tersambung sistem KLHK sehingga bisa terkontrol jika ada emisi berlebihan dan di luar ambang batas.

"Untuk industri semen dari tiga yang dipetakan di Jabodetabek, dua sudah dilakukan monitoring dikoordinir Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) dan Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional KPAII, hasilnya emisi yang dikeluarkan ngga lebih dari yang jadi bahan kecurigaan," ujar Wiwik.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pun pernah mengungkapkan alasan kualitas udara di wilayah Jabodetabek sangat buruk salah satunya adalah ulah sektor manufaktur. 

"Ada beberapa faktor antara lain kemarau panjang, kemudian konsentrasi polutan, lalu ada emisi dari transportasi termasuk dari manufaktur industri," katanya usai rapat terbatas mengenai 'Peningkatan Kualitas Udara Kawasan Jabodetabek di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Terpisah, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) Kemenperin Eko SA Cahyanto menyebutkan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sudah membentuk dan menetapkan tim inspeksi pengendalian emisi gas buang sektor industri di wilayah Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

"Kami akan segera melakukan beberapa langkah, misalnya inventarisasi seluruh sektor industri di provinsi tersebut, untuk menganalisis dan mengidentifikasi dalam rangka mendapatkan data akurat terkait berapa banyak industri yang memiliki pembangkit sendiri," ujar Eko mengutip keterangan resmi Kemenperin. 


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bumi Makin Bahaya, Polusi Pecah Rekor di 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular