Tahun Depan Aluminium Inalum Bakal Tembus 300 Ribu Ton

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
24 August 2023 16:28
Pabrik Aluminium PT Inalum. (CNBC Indonesia/ Pratama Guitarra)
Foto: Pabrik Aluminium PT Inalum. (CNBC Indonesia/ Pratama Guitarra)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), anak usaha Holding BUMN Pertambangan MIND ID, menargetkan produksi aluminium dari smelter di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, pada 2024 dapat mencapai sekitar 300.000 ton per tahun, naik dari kapasitas saat ini 250.000 ton.

Hal tersebut menyusul upaya peningkatan kapasitas produksi perusahaan melalui upgrading pot.

Direktur Utama PT Inalum Danny Praditya menjelaskan, dalam pilar meningkatkan pertumbuhan eksplorasi dan produksi secara agresif, perusahaan melakukan pot upgrading dan pot optimization yang diharapkan selesai akhir tahun ini.

Dengan begitu, mulai 2024 diharapkan produksi secara total perusahaan dapat mencapai 300 ribu ton per tahun.

"Insya Allah akan diselesaikan dan menambah kapasitas produksi aluminium dari 250 ribu menjadi tambahan 25 ribu. Optimasi diharapkan juga menambah kapasitas menjadi 25 ribu, sehingga total untuk eksisting smelter yang ada di Kuala Tanjung menghasilkan output 300 ribu ton per tahun," papar Danny dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII, Kamis (24/8/2023).

Selanjutnya, Inalum juga mempunyai proyek yang cukup strategis di mana perusahaan akan melakukan ekspansi smelter aluminium brownfield dengan kapasitas 600 ribu ton per tahun. Adapun proyek ini diharapkan dapat mulai menambah kapasitas produksi perusahaan pada 2028.

"Jadi untuk informasi, kebutuhan total di Indonesia, baik primer maupun sekunder, demand dari domestik 1,2 juta ton per tahun, sementara Inalum sebagai masih satu-satunya produsen aluminium di Indonesia kapasitasnya baru 250 ribu ton dan baru mau di upgrade jadi 300 ribu ton," tambahnya.

Selain itu, perusahaan juga mempunyai proyek Aluminium Sekunder Fase I & II sebagai tindak lanjut dari secondary aluminium yang sudah dibangun sebelumnya. Termasuk kriteria strategis yakni penyediaan atau kerja sama listrik untuk brownfield dan greenfield.

"Ini merupakan enabler yang sangat penting untuk semua program inisiatif ini bisa dieksekusi. untuk brownfield atau greenfield dibutuhkan tambahan kurang lebih 800 MW di kuala tanjung. Sementara untuk greenfield di Mempawah rencana di Kalbar untuk diintegrasikan dengan smelter grade alumina refinery dan bauksit itu kebutuhannya kurang lebih 800 MW untuk kapasitas 600 ribu ton aluminium per tahun," tambahnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Inalum Beberkan 2 Proyek Besar Bakal Deal di 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular