Terungkap! Ini yang Bikin Cadangan Nikel RI Sekarat

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
23 August 2023 13:45
A worker poses with a handful of nickel ore at the nickel mining factory of PT Vale Tbk, near Sorowako, Indonesia's Sulawesi island, January 8, 2014. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia perlu mewaspadai ketersediaan cadangan bijih nikel di dalam negeri. Hal tersebut menyusul dengan membludaknya jumlah fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel yang ada saat ini.

Dewan Penasihat Asosiasi Profesi Metalurgi Indonesia (Prometindo) Arif S. Tiammar menilai, kapasitas smelter Nickel Pig Iron (NPI) dan feronikel (FeNi) saat ini sudah cukup maksimal. Karena itu, usulan moratorium smelter nikel yang menghasilkan dua produk tersebut dinilai perlu dipertimbangkan.

Berdasarkan data yang ia peroleh misalnya, per 2022 tercatat terdapat 135 line smelter NPI berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dari 65 perusahaan di Indonesia

"Logam nikel yang dihasilkan 2022 itu 9 juta metric ton dengan kandungan nikel itu betul-betul sangat luar biasa besarnya dibandingkan beberapa tahun terakhir dan ini memerlukan sekitar 120 juta wet metric ton (wmt) bijih nikel," kata dia dalam cara Mining Zone CNBC Indonesia, dikutip Rabu (23/8/2023).

Kebutuhan tersebut belum termasuk smelter nickel matte milik PT Vale Indonesia di Sorowako.

"Ini betul-betul luar biasa. Di tahun 2023 kami mencatat kalau tahun lalu ada 155 line, tahun ini bertambah menjadi 179 line dengan tambahan tiga perusahaan, jadi betul-betul pertumbuhannya luar biasa, tidak diimbangi eksplorasi," kata dia.

Sebagaimana diketahui, pemerintah didorong untuk segera melakukan pembatasan pembangunan smelter nikel baru jenis RKEF di Indonesia. Mengingat, cadangan nikel Indonesia sudah semakin menipis dan diperkirakan hanya cukup untuk 10-15 tahun ke depan.

Staf Khusus Menteri ESDM Agus Tjahajana mengatakan usulan terhadap moratorium smelter ini sudah dicermati pemerintah. Kementerian ESDM pun mendorong untuk meningkatkan eksplorasi cadangan nikel di Indonesia.

"Itu sekarang jumlahnya sudah sangat banyak (RKEF), dari data kami jumlah udah hampir 97 proyek ya. Jadi ya tentu kita harus pertimbangkan segitu banyak apakah ada cadangan atau enggak ya," kata dia.

Meski begitu, Agus memastikan pemerintah akan tetap mempertimbangkan pembangunan smelter baru untuk jenis lainnya. Misalnya, smelter nikel dengan teknologi hidrometalurgi atau yang dikenal dengan smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) untuk bahan baku baterai kendaraan listrik.

"Tidak diartikan bahwa seluruh smelter ditutup yang dihimbau oleh Pak Menteri adalah yang pirometalurgi tapi tidak hidrometalurgi. Hidrometalurgi kita tetap masih terbuka untuk itu," katanya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai Investor Smelter Nikel Ngumpul di DPR, Ini Daftarnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular