Internasional

Ngeri 'Jebakan Betmen' Investasi China, Jerman Susun UU Baru

luc, CNBC Indonesia
21 August 2023 08:05
Ilustrasi bendera Jerman (dpa/picture alliance via Getty Images)
Foto: Ilustrasi bendera Jerman (dpa/picture alliance via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck ingin memperketat proses peninjauan investasi asing dengan undang-undang baru yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan ekonomi. Hal itu terungkap dalam dokumen Kementerian Ekonomi yang dilihat oleh Reuters, Minggu (20/8/2023).

Upaya tersebut dilakukan saat Berlin mendesak perusahaan untuk mengurangi ketergantungan mereka pada China dan saat pemerintah memeriksa apakah peraturannya saat ini cukup untuk mendorong hal tersebut.

Hal ini juga mencerminkan dorongan yang lebih luas di Barat untuk mengurangi ketergantungan strategis pada China, yang oleh para pembuat kebijakan disebut "mengurangi risiko", di tengah kekhawatiran tentang meningkatnya ekspansif China di kawasan Indo-Pasifik dan tentang kemungkinan gangguan rantai pasokan yang lebih luas.

Jerman terkadang dipandang sebagai mata rantai yang lemah dalam pendekatan Barat ke China, mengingat ikatan bisnis yang kuat dengan satu-satunya mitra dagang terbesarnya. Upaya Cosco China, misalnya, untuk membeli saham di terminal barang di Hamburg, pelabuhan terbesar di negara itu, akhirnya disetujui oleh Berlin.

"Ulasan investasi telah menjadi sangat penting di Jerman, Eropa dan internasional dalam beberapa tahun terakhir," kata dokumen itu.

Sebagai bagian dari undang-undang yang sedang dipertimbangkan, investasi akan diaudit di mana investor memperoleh akses ke barang atau teknologi perusahaan domestik melalui perjanjian kontraktual - bukan melalui akuisisi saham berhak suara - yang sudah tunduk pada kontrol peraturan yang memadai.

Selain itu, kementerian juga mempertimbangkan untuk memeriksa signifikansi keamanan pabrik-pabrik baru yang dibangun di Jerman oleh perusahaan asing, serta apakah kesepakatan kerjasama penelitian yang kritis terhadap keamanan perlu diteliti.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! Awas 'Perang' Baru Jerman vs China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular