
Erdogan Temui Pemimpin NATO 'Sahabat' Putin, Ada Apa?

Jakarta, CNBC indonesia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban di Budapest pada Minggu (20/8/2023). Leduanya membahas keamanan energi dan keanggotaan Swedia di NATO.
Hungaria masih belum memberikan suara untuk menyetujui masuknya negara Nordik itu ke NATO, setelah bersekutu dengan Turki yang telah lama memblokir keanggotaan Swedia sebelum mencabut hak vetonya bulan lalu.
Dikutip dari AFP, kedua negara juga telah membahas penguatan kerja sama energi mereka, mengingat Hungaria telah menerima sebagian besar gasnya melalui pipa TurkStream, yang mengangkut gas Rusia melintasi Laut Hitam.
Budapest dan Ankara juga akan memperdalam "kemitraan strategis" mereka, sebuah pengumuman yang akan diresmikan selama kunjungan Erdogan yang dijadwalkan pada Desember.
Kunjungan pemimpin Turki tersebut merupakan bagian dari rangkaian pertemuan diplomatik yang diselenggarakan oleh Orban untuk menandai Kejuaraan Atletik Dunia, yang dibuka pada Sabtu.
Di antara pejabat lainnya yang disambut pada Minggu adalah presiden Serbia, Azerbaijan, Kyrgyzstan serta Presiden Serdar Berdymukhamedov dari Turkmenistan.
Szijjarto menyambut "kerja sama yang erat antara Asia Tengah dan Balkan Barat", yang menurutnya sangat penting mengingat krisis energi.
Serbia telah berjanji untuk "menyediakan kapasitas transit yang diperlukan" jika Ukraina memutuskan untuk berhenti mengizinkan gas Rusia melewati wilayahnya untuk diangkut ke negara-negara Eropa..
Kesepakatan juga ditandatangani dengan Azerbaijan untuk menyimpan 50 juta meter kubik gas di tanah Hungaria.
Hungaria, satu-satunya negara anggota Uni Eropa yang mempertahankan hubungan dengan Kremlin sejak awal perang Ukraina, dalam beberapa tahun terakhir menerapkan kebijakan membuka diri ke Timur, tidak hanya terhadap Rusia, tetapi juga terhadap Asia Tengah dan China.
Viktor Orban dengan senang hati menyambut "teman politiknya" di akhir pekan. Adapun mitra Barat Hungaria, yang secara teratur menuduhnya melakukan tindakan otoriter, tidak hadir.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PM Hungaria Tolak Imigran Ukraina, Apa Kata Paus Fransiskus?
