Kabar Buruk! Fenomena 'Higher for Longer' Masih Tinggi

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
16 August 2023 16:57
Konferensi Pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. (CNBC indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Konferensi Pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. (CNBC indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena suku bunga tinggi yang akan ditahan lebih lama atau higher for longer diperkirakan akan tetap tinggi. Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers RAPBN 2024 dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024, di Gedung Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

"Suku bunga negara maju diperkirakan akan masih tinggi, higher for longer, artinya cross capital relatif mahal," tegas Sri Mulyani.

Oleh karena itu, dia mengingatkan semua pihak untuk tetap hati-hati. Pemerintah, kata Sri Mulyani, akan merespons dengan menekan defisit dan primari balance mendekati seimbang. Hal ini untuk menjaga ketahanan ekonomi.

Pada 2024, defisit anggaran dipatok sebesar 2,29% PDB atau sebesar Rp 522,8 triliun. Sementara itu, keseimbangan primer negatif Rp25,5 triliun didorong bergerak menuju positif.

Sebelumnya, Sri Mulyani sempat mewanti-wanti bahwa fenomena higher for longer dapat menghasilkan perekonomian weaker for longer. Ini, menurutnya, akan menekan ekonomi Eropa dan Amerika Serikat (AS).


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun Ini Gelap Gulita, Sri Mulyani Ungkap 2024 Lebih Cerah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular