Jokowi Mau Setop Ekspor Pasir Kuarsa, Ini Kegunaannya..

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
09 August 2023 14:05
Pasir Kuarsa (addesia from Pixabay)
Foto: Pasir Kuarsa (addesia from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berencana menutup keran ekspor pasir kuarsa/silika. Ini dilakukan sebagai upaya pemerintah mengurangi ketergantungan terhadap impor komponen panel surya.

Lalu apa sebenarnya kegunaan pasir kuarsa? Tak hanya dapat dijadikan sebagai bahan baku panel surya, pasir kuarsa juga bermanfaat bagi sektor industri di tanah air. Misalnya sebagai bahan baku keramik hingga untuk pasta gigi.

Ketua Indonesian Mining & Energy Forum (IMEF), Singgih Widagdo menjelaskan di dunia perindustrian porsi penggunaan pasir silika saat ini cukup besar.

Contohnya digunakan untuk kebutuhan industri gelas, semen, beton, keramik, tekstil, kertas, kosmetik, elektronik, cat, film, pasta gigi, dan lain-lain. "Sebagian besar masih dapat memakai pasir silika dengan kandungan Si02 99.5 %, namun impuritas bisa jadi masih 200 ppm (fe/besi dll)," kata Singgih kepada CNBC Indonesia, Rabu (9/8/2023).

Singgih membeberkan pasir kuarsa atau pasir silika merupakan salah satu material alam yang melimpah dimiliki Indonesia. Adapun total sumber daya pasir silika di Indonesia dapat mencapai 25,33 miliar ton dengan total cadangannya sebesar 331 juta ton.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara tegas akan melarang kegiatan ekspor pasir silika atau pasir kuarsa. Menurut Jokowi dalam perhitungan pemerintahannya, pasir silika atau kuarsa rupanya memiliki sebanyak 60 ribu turunan yang memiliki nilai tambah.

"2027 ekosistem EV harus tuntas. Semua hilirisasi termasuk pasir silika juga akan kita larang ekspor. Kalau pasir silika ini saya sudah hitung turunannya ada 60 ribu, ada nilai tambah yang besar," ungkap Jokowi di Istana Negara beberapa waktu lalu.

Himpunan Penambang Kuarsa Indonesia (HIPKI) membeberkan bahwa Indonesia sudah memulai mengekspor pasir kuarsa sejak tahun 2020 lalu. Adapun ekspornya 100% dilakukan ke China.

"Indonesia baru mulai ekspor awal 2020, sekarang masuk ke tahun 3. Kita nggak ada aturan ekspor. Pasar kuarsa di Indo sebenarnya sudah lama berkembang baik tapi dipakai untuk pabrik semen sebelum 2020 kemudian keramik ada beberapa," ungkap Advisory Boarding HIPKI, Rezki Syahrir kepada CNBC Indonesia dalam program 'Mining Zone', dikutip Rabu.

Adapun, Rezki mengatakan ekspor pasir kuarsa yang dilakukan Indonesia 100% dikirimkan ke China. Karena itu, Indonesia sampai menggeser posisi ekspor 3 negara ke China yakni Australia, Kamboja, dan Pakistan.

"Setelah kita buka keran ekspor, yang serap China. Sebelum 2020, China impor banyak tapi tidak dari Indonesia, dari Australia, Kamboja, dan Pakistan. Setelah Indonesia masuk pasar ekspor, Indonesia sedikit menggeser Australia, Kamboja, dan Pakistan," bebernya.

Saat ini Indonesia tidak memanfaatkan pasir kuarsa hanya untuk diekspor melainkan sudah dimanfaatkan dalam negeri untuk industri semen dan bata. Rezki menyebutkan proporsi pemanfaatan pasir kuarsa dalam negeri sebesar 80%, sedangkan 20% sisanya diekspor.

"Proporsi hari ini domestik saya sampaikan kita buka proporsinya 20% banding 80%. 80% domestik, 20% ekspor," tambahnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap! Jokowi Segera Larang Ekspor Pasir Kuarsa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular