Internasional

Gawat Mr Putin! Rusia di Ambang 'Kiamat' Baru

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Kamis, 03/08/2023 22:00 WIB
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin mendengarkan Gubernur Wilayah Stavropol Vladimir Vladimirov selama pertemuan mereka di Kremlin di Moskow, Rusia, Kamis, 6 Juli 2023. (AP/Alexander Kazakov)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia kini kekurangan pekerja industri. Sebuah survei oleh Institut Kebijakan Ekonomi Yegor Gaidar menyebut kekurangan ini sudah mencapai titik tertinggi baru pada bulan lalu.

Survei menemukan bahwa 42% perusahaan industri Rusia menghadapi kekurangan pekerja pada Juli, melampaui rekor kekurangan pekerja pada April sebesar 35%. Adapun, survei dilakukan terhadap sekitar 1.000 perusahaan.

Situs berita RBC, mengutip hasil survei, mencatat bahwa pangsa perusahaan yang berencana mempekerjakan karyawan telah meningkat sejak September 2022. Ini terjadi ketika Presiden Vladimir Putin meluncurkan kampanye mobilisasi untuk menutupi defisit pasukan di Ukraina.


"Dalam konteks rekor kekurangan karyawan, rencana perekrutan menunjukkan keinginan perusahaan yang makin besar untuk mengatasi kekurangan personel," kata RBC, mengutip laporan Institut Gaidar, Kamis (3/8/2023).

"Tetapi rencana ini hampir pasti tidak mencerminkan tingkat sebenarnya (dari kebutuhan perekrutan) perusahaan, yang dipaksa untuk menghadapi peluang terbatas dari pasar tenaga kerja Rusia," tambahnya.

Hanya 2% dari perusahaan yang disurvei mengatakan mereka kelebihan staf. RBC mencatat bahwa rasio kekurangan-ke-surplus (shortage-to-surplus) pekerja yang mencolok mewakili margin terbesar dalam 28 tahun terakhir.

Menurut survei April oleh Bank Sentral Rusia, pada kuartal pertama tahun 2023, kekurangan pekerja di Rusia mencapai tingkat tertinggi sejak pencatatan dimulai pada tahun 1998.

Kekurangan personel yang paling akut menurut survei Bank Sentral diamati di bidang manufaktur, industri, pertambangan, dan transportasi.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Tiba di Rusia & Siap Kopdar Dengan Putin