FoodAgri Insight

UU Deforestasi Berlaku, Ini yang Paling Rawan di Sektor Sawit

teti purwanti, CNBC Indonesia
01 August 2023 11:57
Ketua Umum Gabungan Usaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Marto saat menghadiri acara FoodAgri Insight On Location dengan tema
Foto: Ketua Umum Gabungan Usaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Marto saat menghadiri acara FoodAgri Insight On Location dengan tema "Melawan UU Anti-Deforestasi Uni Eropa" di Jakarta, Selasa (1/8/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono mengatakan, kebijakan anti-deforestasi Uni Eropa yang ditetapkan dalam Undang-undang (UU) Antideforestasi atau European Union Deforestation Regulation (EUDR) akan membuka jalan bagi ekspor minyak sawit RI ke pasar-pasar baru.

Hanya saja, kata Eddy, UU Antideforestasi Uni Eropa itu akan menghantam jutaan petani kecil di Indonesia. Sebab, UU ini mewajibkan uji tuntas, yang menyangkut sejumlah kategori terkait benchmarking risiko tinggi(high risk country).

"(Efek) UU ini lebih ke petani. Pabrik minyak sawit itu tidak hanya menampung sawit dari 1 petani saja. Tapi, dari ratusan petani. Sehingga, berapa ribu dokumen yang harus dilampirkan?," katanya dalam dalam FoodAgri CNCB Indonesia, 'Melawan UU Anti-Deforestasi Uni Eropa', Selasa (1/8/2023).

Seperti diketahui, EUDR mewajibkan penerapan geolocation plot lahan kelapa sawit dan country benchmarking system yang akan membagi negara dalam 3 kategori yakni high risk, standard dan low risk.

"Ini yang menyulitkan petani. Karena untuk yang 4 hektare (ha) lebih, harus menerapkan geolokasi," ujar Eddy.

"Perusahaan juga demikian. Padahal kalau buah tidak tertampung, akan menimbulkan gejolak. Akibatnya (sawit) tidak lagi mengentaskan kemiskinan, tapi menambah," cetusnya.

Di sisi lain, Eddy menjabarkan, ekspor sawit RI ke Uni Eropa sebenarnya tengah menunjukkan penurunan.

"UU ini belum diimplementasikan. Kita lihat memang ekspor kita ke Uni Eropa mulai turun. Justru kita akan masuk ke pasar-pasar nontradisional. AS mulai naik, China cenderung naik, Pakistan dan Bangladesh juga cenderung naik," kata Eddy.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahaya, UU Anti Deforestasi Uni Eropa Ternyata Multi Tafsir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular