
Mastercard Larang Kartu Debitnya Dipakai Beli Ganja

Jakarta, CNBC Indonesia - Mastercard meminta lembaga keuangan untuk tidak mengizinkan transaksi ganja menggunakan kartu debitnya. Hal ini diumumkan juru bicara perusahaan di Amerika Serikat (AS), Rabu (26/7/2023) waktu setempat.
Perlu diketahui, sebagian besar bank di negara tersebut tidak melayani perusahaan ganja karena ganja tetap ilegal di tingkat federal. Meskipun, beberapa negara bagian Paman Sam melegalkan penggunaan obat dan rekreasi tersebut.
"Ketika kami mengetahui masalah ini, kami segera menyelidikinya," kata juru bicara perusahaan mengutip Reuters.
"Sesuai dengan kebijakan kami, kami menginstruksikan lembaga keuangan yang menawarkan layanan pembayaran kepada pedagang ganja dan menghubungkan mereka ke Mastercard untuk menghentikan aktivitas tersebut," tambahnya.
"Pemerintah federal menganggap penjualan ganja ilegal, jadi pembelian ini tidak diperbolehkan di sistem kami," katanya lagi.
CEO Sunburn Cannabis Brady Cobb mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa langkah ini merupakan pukulan lain bagi industri ganja legal negara. Ini juga akan mempersulit pasien atau konsumen yang ingin mengakses di tahap "pemula".
"Kami akan terus mengadvokasi reformasi ganja di Washington melalui dialog lebih lanjut dengan pejabat terpilih dan pemangku kepentingan untuk memajukan percakapan yang mendukung pertumbuhan ganja legal yang aman di seluruh AS," kata Presiden Pot firm Verano, Darren Weiss.
Di AS parlemen dalam hal ini Partai Republik keras terhadap ganja. SAFE Banking Act, undang-undang penting yang akan memudahkan industri ganja untuk mengakses layanan perbankan, tak akan diterima partai oposisi pemerintah Presiden Joe Biden itu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Bank RI Wajib Setor Triliunan ke Visa & MasterCard