Kartu Kredit BI Akan Terbit, Gimana Nasib Visa & MasterCard?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) sebentar lagi akan menerbitkan Kartu Kredit Pemerintah (KKP) dengan sistem Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).
Hal ini sejalan dengan arahan Jokowi, dimana ia berharap Indonesia tidak bergantung pada kanal transaksi luar negeri seperti visa dan mastercard.
Direktur Eksekutif Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Marta menilai penerbitan KKP menggunakan sistem GPN merupakan langkah positif untuk menjaga kemandirian pengelolaan sistem pembayaran nasional, terlebih bagi negara seluas Indonesia.
Namun menurutnya, di era globalisasi saat ini Indonesia tidak bisa sepenuhnya menyingkirkan layanan kartu kredit seperti Mastercard dan Visa mengingat masih adanya transaksi-transaksi yang dilakukan di luar negeri.
"Kami melihat sebenarnya pembayaran domestik yang akan dibuat bukan semata-mata menghilangkan Visa dan MasterCard, karena di dalam era globalisasi seperti sekarang ini tentunya transaksi-transaksi yang tidak hanya dilakukan di dalam negeri juga masih perlu dilakukan," kata Steve dalam Power Lunch, CNBC Indonesia Senin (27/3/2023).
Steve mengatakan Indonesia dapat menghadirkan kartu kredit domestik sebagai posi yang dapat dipilih masyarakat ketika hendak memiliki kartu kredit.
Menurutnya, Indonesia perlu belajar dari negara tetangga yang sudah lebih dulu menerbitkan kartu kredit dalam negeri seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Dimana beberapa negara tersebut tetap menggunakan layanan internasional meskipun menghadirkan kartu kredit domestik.
"Malaysia, Singapura, dan mungkin seperti Thailand yang terakhir ya mereka memiliki sistem pembayaran di dalam negeri sendiri tetapi juga untuk transaksi-transaksi internasional mereka masih menggunakan network-network internasional," lanjutnya.
Lebih lanjut, Steve mengatakan ada sejumlah hal yang harus dipertimbangkan oleh BI apabila nantinya kartu kredit domestik diperuntukan untuk konsumen.
Menurutnya, BI perlu memastikan kartu kredit domestik tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi. Bahkan, akan lebih baik apabila dapat menyaingi fasilitas yang diberikan oleh Visa dan MasterCard.
"Tantangan yang akan nantinya perlu kita selesaikan adalah bagaimana kartu kredit domestik ataupun sistem pembayaran domestik ini bisa bersaing ataupun bisa menyamai fasilitas-fasilitas ataupun cara-cara yang sudah diberikan Visa dan MasterCard," jelasnya.
"Karena apabila kebutuhan masyarakat tidak bisa dipenuhi oleh jaringan domestik ini, tentunya nanti masyarakat takutnya akan kembali lagi menggunakan Visa dan MasterCard," katanya mengingatkan.
[Gambas:Video CNBC]
Ada Aturan Baru Ini, Makin Banyak Orang RI ke Arab Saudi
(haa/haa)