Maaf! Ekonomi RI Harus Kalah dari India

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
Kamis, 27/07/2023 09:20 WIB
Foto: Taj Mahal di Agra, India pada 9 Agustus 2016 (REUTERS/Cathal McNaughton)

Jakarta, CNBC Indonesia - India diperkirakan akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, menggantikan Amerika Serikat (AS), pada 2075. Adapun, Indonesia akan menempati posisi keempat, tepat di bawah Negeri Paman Sam.

Sebelum mencapai posisi kedua, ekonomi India diramal akan menjadi yang terbesar ketiga pada 2050. Hal ini terungkap dalam Goldman Sachs Global Economics Paper yang dirilis Desember 2022.

Goldman Sachs, bank investasi asal AS ini, mengungkapkan demografi India akan menambah potensi pertumbuhan di atas cakrawala perkiraan.


Populasi India yang besar jelas merupakan peluang, namun Goldman melihat tantangannya adalah penggunaan tenaga kerja secara produktif, dengan meningkatkan tingkat partisipasi angkatan kerja. Itu berarti menciptakan peluang bagi tenaga kerja ini untuk diserap dan secara bersamaan, India harus melatih dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja.

"Bagi India, kunci untuk mewujudkan potensi pertumbuhan populasi tersebut adalah dengan meningkatkan partisipasi dalam angkatan kerjanya, serta memberikan pelatihan dan keterampilan untuk kumpulan bakatnya yang sangat besar, kata Santanu Sengupta, ekonom India dari Goldman Sachs Research, dikutip Kamis (27/7/2023).

Selama dua dekade ke depan, Sengupta melihat rasio ketergantungan India akan menjadi salah satu yang terendah di antara ekonomi regional. Ini menunjukkan bahwa populasi India memiliki salah satu rasio terbaik antara populasi usia kerja dan jumlah anak dan orang tua.

"Jadi itu benar-benar jendela bagi India untuk melakukannya dengan benar dalam hal menyiapkan kapasitas produksi, terus meningkatkan layanan, melanjutkan pertumbuhan infrastruktur."

India telah membuat lebih banyak kemajuan dalam inovasi dan teknologi daripada yang disadari beberapa orang. Negara ini memiliki demografi yang menguntungkan, tetapi itu tidak akan menjadi satu-satunya pendorong PDB.

Menurut Sengupta, inovasi dan peningkatan produktivitas pekerja akan menjadi penting bagi ekonomi terbesar kelima di dunia saat ini. Dalam istilah teknis, itu berarti output yang lebih besar untuk setiap unit tenaga kerja dan modal dalam perekonomian India.

Sengupta melihat investasi modal juga akan menjadi pendorong pertumbuhan yang signifikan ke depan.

"Didorong oleh demografi yang menguntungkan, tingkat tabungan India kemungkinan akan meningkat dengan penurunan rasio ketergantungan, pendapatan yang meningkat, dan pengembangan sektor keuangan yang lebih dalam, yang kemungkinan akan membuat kumpulan modal tersedia untuk mendorong investasi lebih lanjut," ujarnya.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekspor Batu Bara RI ke China Turun Hingga 15%