
Bukan RI! Negara Ini Tumbuh Tercepat di Dunia, dari Asia

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter Internasional (IMF) merilis data proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada Rabu (26/7/2023). Data itu mencantumkan proyeksi pertumbuhan negara-negara ekonomi utama dunia.
Dalam laporan berjudul World Economic Outlook, IMF menaikkan perkiraan pertumbuhan 2023 untuk India sebesar 20 basis poin menjadi 6,1%. Angka ini menempatkan India sebagai ekonomi utama dengan pertumbuhan tercepat di dunia tahun ini.
Angka ini diperoleh dari pertumbuhan yang lebih kuat pada kuartal keempat tahun lalu, didukung oleh investasi dalam negeri yang besar. Proyeksi 2024 untuk pertumbuhan 6,3% di India tetap tidak berubah dari proyeksi bulan April.
Prakiraan tersebut menggarisbawahi munculnya India sebagai titik terang untuk pertumbuhan global. Ini terjadi ketika China membukukan pertumbuhan ekonomi yang berada di bawah harapan.
IMF memperkirakan China akan tumbuh sebesar 5,2% tahun ini dan 4,5% tahun depan. Sementara proyeksi tidak berubah dari prospek bulan April, IMF memperkirakan pertumbuhan China akan didorong oleh konsumsi. Untuk kinerja investasi di Negeri Panda masih diramal melemah akibat pelemahan properti.
Lembaga perbankan itu sendiri mengharapkan India dan China untuk menjadi motor pertumbuhan di negara berkembang dan Asia, yang diproyeksikan akan tumbuh 5,3% tahun ini dan 5% tahun depan. IMF juga telah menurunkan perkiraan regional 2024 sebesar 0,1 poin persentase.
Sementara itu, IMF memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,0% pada tahun ini. Proyeksi ini tidak berubah dibandingkan pada proyeksi April 2023. Namun, IMF menurunkan estimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,0% pada 2024, lebih rendah dibandingkan proyeksi pada April (5,1%).
Dalam konferensi pers, kepala ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas menjelaskan kawasan Asia akan tumbuh kuat 5,3% pada tahun ini tetapi negara-negara penghasil komoditas akan 'menderita' karena melemahnya ekspor. Meski tidak spesifik menyebut Indonesia tetapi Indonesia dikenal sebagai negara penghasil komoditas andalan mulai dari batu bara hingga minyak sawit mentah.
"Negara emerging dan berkembang di Asia akan tumbuh kuat 5,3%. Namun, banyak produser komoditas yang akan menderita karena penurunan penerimaan pendapatan ekspor," tutur Gourinchas, dalam konferensi pers, dikutip dari website resmi IMF.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Minggir, 2 Negara Asia Ini "Raja" Setengah Ekonomi Dunia