
Ada Badai Datang, Ramai Tetangga RI Bunyikan Alarm Bahaya

Jakarta, CNBC Indonesia - Ramai-ramai tetangga RI kini membunyikan alarm bahaya. Ini terkait topan super Doksuri, yang mulai sampai ke sejumlah negara Asia.
Doksuri masuk topan super kategori 4 dengan kecepatan angin maksimum 150 mph (241 kph). Diperkirakan siklon tropik ini akan masuk dalam 24 jam ke depan.
Di Filipina misalnya, Doksuri dilaporkan bergerak ke utara-barat laut dengan kecepatan 9 mph (15 kph) dan diperkirakan akan melewati atau mendekati Kepulauan Babuyan, Selasa (25/7/2023). Perintah evakuasi sudah dikeluarkan pemerintah untuk masyarakat pesisir.
"Badai itu diperkirakan akan menurunkan lebih dari 200 mm hujan di pulau-pulau dan bagian utara provinsi Cagayan, Apayao dan Ilocos Norte," kata perwakilan pemerintah dimuat AFP.
"Kami mengirim polisi untuk meyakinkan orang-orang keras kepala yang menolak mengungsi," tambahnya.
Alarm juga dibunyikan Taiwan. Biro cuaca setempat mengeluarkan peringatan laut dan darat agar masyarakat bersiap menghadapi hujan dan angin kencang.
"Taiwan belum pernah melihat topan mendarat lebih dari 1.400 hari, dan itulah mengapa saya mendesak semua kementerian pemerintah agar mereka bersiap dan melakukan persiapan," kata Perdana Menteri (PM) Chen Chien-jen dalam sebuah posting di Facebook.
"Saya ingin mengingatkan warga untuk tidak meremehkan ancaman topan," tambahnya.
Sementara China, juga mengantisipasi Doksuri. Topan itu akan mendarat di daratan antara provinsi Fujian dan Guangdong, Jumat.
Meski kekuatannya diperkirakan melambat, topan akan menghantam kota-kota berpenduduk padat di China dengan hujan lebat dan angin kencang. Otoritas Fujian contohnya, telah memerintahkan semua kapal nelayan lepas pantai untuk mencari perlindungan di pelabuhan terdekat.
Wilayah RI
Sementara itu, Doksuri juga akan berdampak ke RI. BMKG menulis ini tidak langsung mempengaruhi cuaca melainkan gelombang laut yang tinggi 1,25-2,5 m dan 2,5-4 m.
Gelombang setinggi 1,25-2,5 m akan mengenai 13 wilayah. Yakni Laut Maluku bagian selatan, perairan selatan Sulawesi Utara, perairan Bitung hingga Likupang, perairan Kepulauan Loloda, perairan barat Halmahera, perairan Ternate hingga Batang Dua, perairan Bocan, perairan Obi, perairan Morotai, perairan Timur Halmahera, Laut Halmahera, perairan Raja Ampat bagian utara, Samudera Pasifik utara Biak.
Gelombang setinggi 2,5 hingga 4 m akan terjadi di lima wilayah. Yakni perairan Kepulauan Sitaro, Sangihe, Talaud, Laut Maluku bagian utara, dan Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Porak-Poranda karena Topan Doksuri
