
China Lagi 'Sakit Kronis', Teriak soal Ekonomi Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perdagangan China mengatakan faktor nonekonomi tumbuh dan mengganggu perdagangan luar negeri negara itu. Bahkan, Beijing memprediksi akan menghadapi situasi "sangat parah" pada paruh kedua tahun ini.
Dalam konferensi pers, Rabu (19/7/2023), Kepala Departemen Perdagangan Eksternal kementerian Perdagangan Li Xingqian menegaskan bahwa ada perlambatan secara keseluruhan. Ia juga mengatakan bahwa sejak perdagangan meningkat selama tiga tahun terakhir, hal itu menjadi dasar mengapa angka tahun ini melemah.
"Dorongan kuat beberapa negara untuk 'decoupling', 'memutus [pasokan] rantai' dan apa yang disebut 'de-risking' adalah hambatan buatan manusia yang menghalangi perdagangan normal," katanya dikutip CNBC International.
"Perusahaan mengatakan politisasi perdagangan beberapa negara telah memaksa pesanan dan produksi untuk pindah, merusak kepentingan ekonomi pemasok dan pembeli."
Ekspor China, kontributor signifikan terhadap pertumbuhan domestik, telah anjlok dalam beberapa bulan terakhir karena pertumbuhan global melambat. Pada Mei lalu, ekspor Negeri Tirai Bambu bahkan merosot 7,5% secara year-on-year (YoY).
Sementara itu, China memang sedang terlibat dalam perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). Terbaru, Beijing akan mengumumkan larangan ekspor galium dan germanium.
Di sisi lain, AS menggunakan kontrol ekspornya sendiri dalam upaya membatasi pengembangan teknologi canggih China. Ketegangan perdagangan antara AS dan China telah meningkat selama beberapa tahun terakhir, mendorong negara lain untuk mengambil tindakan juga.
China, sementara itu, ingin mempertahankan dan menarik investasi asing. Tim Cook dari Apple, Elon Musk dari Tesla, dan banyak pemimpin bisnis lainnya telah melakukan perjalanan ke China sejak negara itu melonggarkan pembatasan Covid-19 tahun ini.
Kementerian Perdagangan mengatakan pada hari Rabu bahwa menterinya, Wang Wentao, telah bertemu dengan lebih dari 20 eksekutif tamu dari perusahaan asing tahun ini. Kementerian menegaskan kembali upayanya untuk mengadakan pertemuan rutin dengan bisnis asing di China dan mengatasi tantangan operasional.
Di antara rencana lain, kementerian mengatakan akan membuat perubahan untuk memungkinkan investor asing meningkatkan ukuran investasi strategis mereka di perusahaan terbuka.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi China Terguncang! Lampu Kuning Baru buat Xi Jinping
