'Petaka Baru' Dimulai, 70.000 Ha Lahan di RI Kena Efeknya

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
18 July 2023 16:45
Kemarau panjang yang membuat wilayah di kawasan Cibarusah mengalami kekeringan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kemarau panjang yang membuat wilayah di kawasan Cibarusah mengalami kekeringan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo optimistis Indonesia tak akan mengalami kelangkaan pangan, terutama beras.

Meski, ada ancaman panas dan kekeringan ekstrem akibat fenomena anomali iklim, El Nino. Yaitu, terjadinya anomali kenaikan suhu akibat menghangatnya suhu permukaan laut. 

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) sebelumnya (Selasa, 4/7/2023) telah memperingatkan seluruh pemerintahan di dunia untuk bersiap menghadapi cuaca ekstrem dan suhu tertinggi dalam waktu beberapa bulan mendatang.

Di sisi lain, Syahrul mengakui, saat ini ada 70 ribu ha areal pertanaman yang terkena imbas El Nino.

"Saya masih yakin nggak (kelangkaan bahan pangan pokok) karena data kita sangat oke," katanya wartawan usai Rapat Terbatas dengan Presiden Jokowi tentang Antisipasi El Nino, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/7/2023).

"Dari kondisi yang ada begini, saya punya pertamanan di atas 10 juta hektare (ha). Yang kita anggap bersoal sampai hari ini cuma 70 ribu hektare. Dari 10 juta. Katakanlah imbas El Nino sampai saat ini cuma 70 ribu," papar Syahrul.

Artinya, kata dia, data itu menunjukkan efek El Nino sangat kecil.

Apalagi, lanjutnya, sebelumnya ada lahan yang mengalami puso atau gagal panen sekitar 60 ribu ha akibat banjir. Dengan kondisi yang saat ini berbalik alias panas, menurut Syahrul, lahan yang dianggap kering kondisinya malah basah.

"Saya turun dari Papua, Sulawesi, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra Selatan ternyata air masih banyak banget tuh. Kita nggak boleh juga pesimis berlebihan siapa tahu ini menjadi bagian yang justru mengenergi kita," kata Syahrul.

Dia mengatakan, stok beras di dalam negeri saat ini masih aman.

"Stok beras kita aman sebenarnya, tapi kita nggak boleh pede. Sampai Juli ini kami punya panen di atas 800 ribu ha. Agustus kita masih ada panen di atas 800 ribu ha. Overstock kita masih di atas 2 juta (ton)," kata Syahrul.

"Tapi kan kita nggak boleh, siapa tahu El Nino nggak Agustus-September, bisa berlanjut dan lain sebagianya. Sehingga pak Presiden bilang ini nggak boleh. Dihitung, dioptimalkan saja yang bisa dilakukan," ujarnya.

Antisipasi El Nino

Sementara itu, Syharul mengaku telah mempersiapkan 6 provinsi yang akan menjadi penyangga utama pasokan pangan RI, terutama menghadapi efek domino El Nino.

Keenam provinsi tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, dan Lampung.

Dalam rapat tersebut, kata Syahrul, Presiden Joko Widodo memerintahkan semua pihak mengantisipasi El Nino yang menurut BMKG, puncaknya di Indonesia terjadi pada bulan Agustus-September.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati yang juga hadir dalam rapat itu mengatakan, intensitas panas yang terjadi puncak fenomena El Nino cenderung lemah hingga moderat, sehingga bisa berdampak pada ketersediaan air.

"Sehingga dikhawatirkan berdampak pada ketersediaan air atau kekeringan, juga produktivitas pangan atau berdampak terhadap ketahanan pangan," kata Dwikorita, usai rapat.

Karena itu, ujar Syahrul, Presiden memerintahkan antisipasi dilakukan sampai mempersiapkan skenario terburuk. 

"Perintah presiden ini harus diseriusi, kita tidak boleh bersoal khususnya dengan beras dan lain lain agar benar antisipasi sejelek mungkin harus dipersiapkan," katanya.

"Dari Kementerian Pertanian (Kementan) dimintakan persis mana daerah yang masih hijau berarti airnya sangat cukup, yang harus di-backup dengan upaya-upaya optimalisasi pertanaman dan upaya pengendalian lainnya," katanya.

Untuk daerah kategori kuning, jelasnya, menunjukkan ketersediaan air pas-pasan. Sehingga, harus ada intervensi, terutama untuk mengendalikan air irigasi-embung, kerja sama dengan pemerintah daerah (Pemda).

"Ketiga, daerah merah. Tentu saja dipersiapkan beberapa komoditas lain varietas tahan air, dan kemungkinan disikapi dengan persiapan lumbung pangan khusus bagi daerah merah," pungkas Syahrul.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Amankan Stok Beras Cs Saat El Nino Menerjang, Caranya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular