
Bukan 2 Juta Ton, Impor Beras Bulog Tahun Ini 2,4 Jutaan Ton

Jakarta, CNBC Indonesia - Perum Bulog telah mengantongi izin impor beras sebanyak 2 juta ton sampai akhir tahun 2023. Dengan begitu, sejak akhir tahun 2022 lalu, RI akan mengimpor sebanyak 2,435 juta ton hingga akhir 2023.
Seperti diketahui, pada akhir Desember 2022 lalu, pemerintah menugaskan Bulog mengimpor 500.000 ton beras. Namun, sebagian baru terealisasi pada tahun 2023. Untuk tahun 2023, Indonesia baru mengimpor 5.000 ton beras dari India untuk kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Di sisi lain, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) sebelumnya mengungkapkan, pemerintah telah menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) sebanyak 1 juta ton dengan pemerintah India.
Mengutip paparan Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, yang ditayangkan akun Youtube Kemendagri, Senin (17/7/2023), realisasi impor beras sepanjang Januari-1 Juli 2023 mencapai 879.167 ton.
![]() Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, tangkapan layar Youtube Kemendagri, Senin (17/7/2023). (Dok Bulog) |
Buwas menjabarkan, per 14 Juli 2023, realisasi pengadaan beras dari luar negeri tahap pertama mencapai 502.798 ton. Dan, realisasi dari tahap II sebanyak 21.300 ton.
Sementara itu, sebanyak 89.927 ton sedang tahap bongkar, dalam perjalanan menuju RI 82.500 ton, proses muat 41.100 ton, dan proses packing 57.300 ton.
"Realisasi impor beras tahap 1 telah selesai 100%. Dan saat ini sedang proses pemenuhan realisasi impor tahap 2 yang mencapai 292 ribu ton, atau telah mencapai 90-an% untuk yang tahap kedua ini," kata Buwas.
Secara terpisah, Kabag Humas Bulog Tomi Wijaya mengakui, pihaknya telah mengantongi semua izin atas penugasan impor 2 juta ton beras tahun 2023 ini.
"Udah kan, izinnya 2 juta (ton). Yang bertahap itu proses realisasinya karena melihat produksi dalam negeri. (Masa berlaku) izin tahun berjalan. Kalau izin keluar tahun 2023 berarti masa berlaku sampai akhir 2023," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Senin (17/7/2023).
Terkait sumber beras impor, Tomi mengakui, sampai saat ini dari India baru 5.000 ton. Sisanya dari Thailand dan Vietnam.
"Tahap 1 kita ada kontrak dengan India, untuk tahap 2 belum ada," katanya.
Jika realisasi impor 2 juta ton itu dilaksanakan sepenuhnya oleh Bulog, berarti pemerintah secara total mengimpor beras hampir 2,5 juta ton sejak akhir 2022-akhir 2023.
"Iya. Tapi kita masih prioritaskan penyerapan dalam negeri terlebih dahulu, makanya dilaksanakan secara bertahap melihat perkembangan ketersediaan dalam negeri," kata Tomi.
![]() Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (17/7/2023). (Ist Tangkapan Layar) |
Butuh Impor
Sementara itu, Buwas mengatakan, pelaksanaan impor tahun ini harus dilanjutkan. Hal itu, ujarnya, untuk menjaga stok beras pemerintah sampai akhir tahun 2023.
"Kesuksesan penyaluran bantuan pangan beras alokasi April-Mei seperti yang disebutkan Bapanas, berpengaruh pada pengendalian harga di pasar dan mendorong diadakannya bantuan pangan beras tahap 2," katanya dalam video yang ditayangkan akun Youtube Kemendagri, Senin (17/7/2023).
"Jika jadi dilaksanakan artinya Bulog akan segera merealisasikan penugasan impor yang ditugaskan demi menjaga ketersediaan akhir beras di Bulog berada di level 1,2 juta ton akhir tahun 2023," jelas Buwas.
Buwas menjabarkan, jika bantuan pangan beras tahap 2 dilanjutkan, penyelesaian impor yang direncanakan sebanyak 2 juta ton harus diselesaikan.
Dengan asumsi tambahan impor yang harus diselesaikan 1,5 juta ton beras pada periode Juli-Desember 2023, ditambah pengadaan dalam negeri 171.2002 ton, posisi pengadaan beras pemerintah diproyeksikan mencapai 1,727 juta ton. Sehingga, total sampai Desember 2023 mencapai 3,161 juta ton. Yaitu, 726.501 ton pengadaan dalam negeri dan 2,435 juta ton impor.
Jika bantuan pangan tahap 2 dilaksanakan, berarti akan ada penyaluran beras sebanyak 640.590 ton, ditambah penyaluran/ penjualan lewat program SPHP, golongan anggaran, alokasi bantuan bencana, total yang harus disalurkan Bulog sampai akhir Desember 2023 adalah 2,342 juta ton, maka stok pemerintah akhir tahun 2023 akan bisa mencapai 1,215 juta ton.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Negara Agraris Impor Beras, Jokowi Bongkar Alasannya
