RI Butuh Impor Beras 1,5 Juta Ton, Ini Penjelasan Bos Bulog

Damiana, CNBC Indonesia
17 July 2023 14:40
Dirut Perum Bulog, Budi Waseso dalam menghadiri Your Money Your Vote. (Tangkapan Layar CNBC Indonesia TV)
Foto: Dirut Perum Bulog, Budi Waseso dalam menghadiri Your Money Your Vote. (Tangkapan Layar CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, RI butuh menyelesaikan rencana impor beras sebanyak 1,5 juta ton sampai akhir tahun ini. Dia menjabarkan, hingga saat ini, pihaknya telah meralisasikan importasi 292.127 ton beras, atau sekitar 90% dari kuota penugasan impor beras tahap 2.

Sedangkan, untuk tahap pertama telah diselesaikan sepenuhnya.

Seperti diketahui, pemerintah memang telah mengumumkan rencana impor beras sebanyak 2 juta ton tahun ini. Yang realisasinya akan dilaksanakan oleh Bulog. Di mana, pemberian kuota dan izin impor akan diberikan bertahap sesuai perkembangan produksi beras di dalam negeri.

Perintah impor ini melanjutkan kebijakan impor beras konsumsi tahap 1 oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diputuskan pada akhir tahun 2022. Di mana kala itu, Bulog ditugaskan mengimpor beras sebanyak 500.000 ton.

Mengutip paparan Buwas saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, rincian pelaksanaan impor beras itu adalah:

- 21.300 ton sudah realisasi bongkar
- sedang tahap bongkar 89.927 ton
- dalam perjalanan menuju RI 82.500 ton
- proses muat 41.100 ton
- proses packing 57.300 ton.

Buwas mengatakan, pelaksanaan impor tahap 2 harus dilanjutkan. Hal itu, ujarnya, untuk menjaga stok beras pemerintah sampai akhir tahun 2023.

"Kesuksesan penyaluran bantuan pangan beras alokasi April-Mei seperti yang disebutkan Bapanas, berpengaruh pada pengendalian harga di pasar dan mendorong diadakannya bantuan pangan beras tahap 2," katanya dalam video yang ditayangkan akun Youtube Kemendagri, Senin (17/7/2023).

"Jika jadi dilaksanakan artinya Bulog akan segera merealisasikan penugasan impor yang ditugaskan demi menjaga ketersediaan akhir beras di Bulog berada di leverl 1,2 juta ton akhir tahun 2023," jelas Buwas.

Dirut Bulog Budi Waseso saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (17/7/2023). (Tangkapan Layar Youtube Kemendagri)Foto: Dirut Bulog Budi Waseso saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (17/7/2023). (Tangkapan Layar Youtube Kemendagri)
Dirut Bulog Budi Waseso saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (17/7/2023). (Tangkapan Layar Youtube Kemendagri)

Buwas menjabarkan, jika bantuan pangan beras tahap 2 dilanjutkan, penyelesaian impor yang direncanakan sebanyak 2 juta ton harus diselesaikan.

Dengan asumsi tambahan impor yang harus diselesaikan 1,5 juta ton beras pada periode Juli-Desember 2023, ditambah pengadaan dalam negeri 171.2002 ton, posisi pengadaan beras pemerintah diproyeksikan mencapai 1,727 juta ton.

Sehingga, total sampai Desember 2023 mencapai 3,161 juta ton. Yaitu, 726.501 ton pengadaan dalam negeri dan 2,435 juta ton impor.

Jika bantuan pangan tahap 2 dilaksanakan, berarti akan ada penyaluran beras sebanyak 640.590 ton. Ditambah penyaluran/ penjualan lewat program SPHP, golongan anggaran, alokasi bantuan bencana, total yang harus disalurkan Bulog sampai akhir Desember 2023 adalah 2,342 juta ton, sebanyak 1,061 juta ton diantaranya proyeksi untuk penyaluran Juli-Desember 2023.

Dengan begitu, stok pemerintah akhir tahun 2023 akan mencapai 1,215 juta ton.

Namun, jika impor hanya sebanyak 600 ribu ton, terbagi rata ke dalam 2 tahap lagi, level stok beras pemerintah akhir Desember 2023 diprediksi hanya 955.717 ton.

Buwas menjabarkan, stok beras Bulog per 14 Juli 2023 tercatat mencapai 711.021 ton, sebanyak 650.625 diantaranya adalah Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Sisanya 60.396 ton beras komersial.

"Penambahan stok terus dilakukan, baik dari produksi dalam negeri, maupun beras impor yang mulai masuk," kata Buwas.

"Penyebaran stok dilakukan untuk memenuhi gudang seluruh Indonesia, sehingga Bulog siap untuk melaksanakan penugasan penyaluran CBP selanjutnya, termasuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras (SPHP) dan bantuan pangan tahap berikutnya," pungkas Buwas.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sisa Beras Impor Datang Juga, Tinggal Bongkar di Pelabuhan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular