
Bulog Pontang Panting Cari Beras, Baru Dapat Tambahan Segini

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam upaya mengisi stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya baru bisa menyerap sebanyak 30 ribu ton gabah dari petani. Alasannya, karena barangnya memang hanya tersedia segitu saja.
"Tadi kan saya bilang memang baru dapetnya 30 ribu ton, bukan kenapa-kenapa, barangnya itu yang ada," ungkap Buwas kepada CNBC Indonesia, Selasa (21/3/2023).
Oleh sebab itu, untuk mempercepat pengadaan CBP, pemerintah mengajak penggilingan padi untuk membantu mengisi gudang Bulog. Dari kesepakatan bersama tersebut, Buwas menyebut pihaknya telah mendapatkan komitmen dari penggilingan sebanyak 60 ribu ton, sampai dengan bulan Mei mendatang.
"Nah sekarang kita mau percepatan dengan mengundang teman-teman penggilingan, dia tadi janji kan? Akhirnya tadi dapat 60 ribu ton untuk sampai bulan Mei. Berarti kan yang pasti tambahan serapan yang dari mereka ini 60 ribu, plus kita sambil berjalan Bulog dapat berapa nih?," ujarnya.
Dengan begitu, stok gabah yang berhasil diakuisisi Bulog bertambah 90 ribu ton. Dia pun memprediksi bahwa ada kemungkinan dari serapan hingga Lebaran nanti, Bulog akan mendapatkan lagi sekitar 40 ribu ton, sehingga jika dijumlah beras akan terkumpul sebanyak kurang lebih 130 ribu ton untuk mengisis stok CBP.
![]() Polda Banten mengamankan barang bukti dugaan penyimpangan distribusi beras impor premium milik Bulog di Polda Banten, Kota Serang, Banten, Jumat (10/2/2023). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky) |
"Katakanlah nanti sebelum Lebaran itu tambahannya ada 40 ribuan lagi, jadi kan kurang lebih 130-an ribu. Itu untuk kepentingan bansos dengan kesiapan lebaran, plus tadi yang 230 ribu sisanya punya Bulog," sebutnya.
Adapun alasan mengapa penggilingan hanya bersedia mengisi 60 ribu ton, pihak penggilingan padi mengaku hanya bisa sanggup mengisi segitu saja. Salah satu alasannya adalah mahalnya harga gabah di petani yang sudah ada di angka Rp 5.500 per kg.
"Teman-teman penggilingan tadi dia hanya bisa segitu, gak bisa dipaksakan. Apa alasannya? Karena memang barangnya menurut dia susah dapatnya dia sendiri. Apalagi kalau dari Perppadi tadi kan, dia membeli gabah di atas Rp5.500 gak akan mampu, berarti dia tidak bisa produksi, terus kita mau ambil dari mana? Nah itu," terang Buwas.
Dikonfirmasi berbeda, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengakui harga gabah di petani hari ini tak ada yang murah. Kisarannya Rp 5.500 hingga Rp 5.900 per kg, jauh di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 5.000 per kg.
"(Kalau harga gabah Rp 5.500, Bulog beli) Ya ini kan bantu negara merah putih, mau didiemin nanti lewat," timpal Arief.
Arief berharap persediaan beras yang dimiliki Bulog setidaknya 1,2 juta ton sebelum Lebaran. Dia mengingatkan Bulog memiliki peran bukan hanya menstabilkan beras tetapi pendistribusian program bantuan sosial (bansos).
"Pokoknya kebutuhan Bulog sebulan itu sekarang ini rata-rata 200 ribu ton kemudian ada bansos kan diberikan ke 21,3 juta @10 kg, berarti kan 210 ribu ton kalau dikali 3 bulan jadi 630 ribu ton," sebutnya.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sisa Beras Impor Datang Juga, Tinggal Bongkar di Pelabuhan