Ancaman El Nino

Soal Beras Jokowi Tak Main-Main, Siapkan Skenario Terburuk!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Selasa, 18/07/2023 13:44 WIB
Foto: Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan tanam padi di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. (Dok: Biro Pers)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mentan Syahrul Yasin Limp (SYL) dan para menteri diminta Presiden Jokowi untuk menyiapkan skenario terjelek menghadapi puncak El Nino atau kemarau ekstrem di Agustus-September 2023. Hal ini karena menyangkut masalah produksi pangan terutama soal beras yang jadi hajat hidup rakyat.

Pagi tadi Jokowi memanggil beberapa menteri menggelar rapat antisipasi ancaman El Nino di Istana, Selasa (18/7/2023).

"Stok beras kita aman sebenarnya, tapi kita nggak boleh pede. Sampai Juli ini kami punya panen di atas 800 ribu hektare, Agustus kita masih ada panen di atas 800 ribu hektare, overstock kita masih di atas 2 juta. Tapi kan kita ga boleh, siapa tahu El Nino nggak Agustus-September bisa berlanjut sebagainya. Sehingga pak presiden bilang ini nggak boleh dihitung, dioptimalkan saja yang bisa dilakukan," kata SYL.


Pada kesempatan yang sama, SYL mengatakan cadangan beras pemerintah (CBP) harus tetap dijaga di gudang-gudang Bulog di atas 1 juta ton. "Presiden minta di atas 1,2 juta ton minimal, dan itu menjadi tanggung jawab bersama," katanya.

Ia masih yakin meski Indonesia dilanda El Nino yang akan berpengaruh pada produksi pangan, tapi produksi masih bisa dikendalikan. Berdasarkan hitungan, dampak El Nino memang berpengaruh pada ribuan hektar lahan padi.

"Yang kita anggap bersoal sampai hari ini cuma 70 ribu hektare. Dari 10 juta. Katakanlah imbas El Nino sampai saat ini cuma 70 ribu hektare," katanya.

Ia mengatakan estimasi dampak El Nino di atas kertas memang lebih kecil dibandingkan pada masa musim banjir lalu yang luasan lahan terdampak lebih luas.

"Itu sangat kecil kemudian ada kemarin 60 ribu malah puso, karena banjir kan itu. Ini malah terbalik ini. Kit dianggap kering tapi kondisinya kenyataannya basah. Saya turun dari Papua Sulawesi, Jawa Tengah Jawa Barat, Sumatera Selatan ternyata air masih banyak banget tuh. Kita nggak boleh juga pesimistis berlebihan," katanya.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos Bapanas Ungkap Prospek RI Ekspor Beras - Target Swasembada