
RI Banjir Barang Barang Impor: Plastik-Ampas & Sisa Makanan

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai impor Indonesia pada Juni 2023 mencapai US$ 17,15 miliar atau turun 19,4% secara bulanan atau month on month/mtm) dibandingkan Mei 2023 dan secara tahunan atau year on year/yoy turun 18,35%.
Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto menjelaskan, impor migas pada Juni 2023 sebesar US$ 2,22 miliar atau turun 29,12% dibandingkan Mei 2023. Sementara impor non migas sebesar US$ 14,93 miliar atau turun 17,73% dibandingkan Mei 2023.
"Penurunan impor nonmigas 17,73% ini karena beberapa komoditas seperti mesin dan peralatan mekanik dan bagiannya yang turun 16,48%, mesin dan peralatan elektronik beserta bagiannya yang turun cukup besar 18,44%. Beserta kendaraan dan bagiannya yang turun sebesar 26,89%," jelas Atqo dalam konferensi pers, Senin (17/7/2023).
Dilihat berdasarkan impor menurut penggunaan pada Juni 2023 dibandingkan Mei 2023 turun di semua jenis barang, baik itu barang konsumsi, barang modal, dan barang bahan baku atau penolong.
"Penurunan nilai impor terbesar, baik secara tahunan maupun bulanan, terjadi pada kelompok bahan baku/penolong yang menopang aktivitas produksi domestik," kata Atqo lagi.
Secara rinci, nilai impor barang konsumsi pada Juni 2023 sebesar US$ 1,59 miliar atau turun 23,3% dibandingkan Mei 2023. Sementara nilai impor bahan baku atau penolong mencapai US$ 12,36 miliar atau turun 19,24%, dan impor barang modal mencapai US$ 3,2 miliar atau turun 17,97%.
Kendati demikian, secara tahunan atau dibandingkan Juni 2022, nilai impor barang konsumsi turun 6,59%, impor bahan baku/penolong yang turun 23,83%. Sementara nilai impor barang modal secara tahunan naik 4,11%.
Pada Juni 2023, nilai impor terbesar berasal dari China yang nilainya mencapai US$ 4,85 miliar atau mencapai 32,51% dari total impor Indonesia.
"Komoditas utama dari China yakni mesin dan peralatan mekanik dan bagiannya, serta mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya," jelas Atqo.
Pangsa impor terbesar setelah China yakni Jepang dengan nilai impor US$ 1,45 miliar dengan pangsa pasar 9,37% terhadap total impor, di mana komoditas utamanya yakni mesin dan perlengkapan mekanik dan bagiannya, serta kendaraan dan bagiannya.
Thailand juga menjadi salah satu negara yang membanjiri barang-barang impor di Indonesia pada Juni 2023, dengan nilai mencapai US$ 0,78 miliar atau dengan pangsa pasar 5,23% dari total nilai impor Indonesia. Di mana komoditas utama yang dikirim ke Indonesia yakni kendaraan dan bagiannya, serta peralatan mesin dan bagiannya.
Berikut komoditas yang menempati nilai terbesar dalam data impor Indonesia pada Juni 2023:
1. Mesin/peralatan mekanis dan bagiannya dengan nilai US$ 3,1 miliar
2. Mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya US$ 2,4 miliar
3. Besi dan baja dengan nilai US$ 1,1 miliar
4. Kendaraan dan bagiannya yang sebesar US$ 1,1 miliar
5. Plastik dan barang dari plastik US$ 929,2 juta
6. Ampas dan sisa industri makanan US$ 362,4 juta
7. Gula dan kembang gula sebesar US$ 238,2 juta
8. Kendaraan udara dan bagiannya sebesar US$ 32,9 juta
9. Bahan peledak, korek api, dan kembang api US$ 10 juta
10. Timah dan barang daripadanya sebesar US$ 1,9 juta.
(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Neraca Dagang Februari RI Tertinggi Sejak Oktober 2022
