
Top! Indonesia Surplus 49 Bulan Beruntun, Batu Bara Jadi Penopang

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus untuk ke-48 bulan beruntun pada Mei 2024.
Surplus RI kali ini mencapai US$2,93 miliar dan berasal dari selisih ekspor US$ 22,33 miliar dan impor US$ 19,40 miliar.
M. Habibullah, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, mengatakan surplus Mei ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu
"Surplus Mei 2024 lebih ditopang oleh surplus komoditas nonmigas yaitu US$ 4,26 miliar, komoditas penyumbang utama bahan bakar mineral (batu bara), lemak dan minyak hewan, besi baja," papar Habibullah.
Adapun, surplus neraca perdagangan nonmigas lebih rendah dibandingkan bulan lalu, namun lebih tinggi dari Mei 2023. Lalu, BPS melaporkan neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar US$ 1,33 miliar yang dipicu oleh komoditas hasil minyak dan minyak mentah. Namun, defisit ini lebih rendah dari bulan April 2024, sebesar US4 1,63 miliar.
BPS juga mencatat tiga negara penyumbang surplus terbesar RI, yaitu India US$ 1,5 miliar, AS US$ 1,20 miliar, dan Jepang US$ 742,2 juta.
![]() Neraca perdagangan. (Dok. BPS) |
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPS: Ekspor Februari Turun 9,45% Jadi US$19,31 Miliar