BPS: Ekspor Februari Turun 9,45% Jadi US$19,31 Miliar

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
15 March 2024 09:14
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat kontainer di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (4/3/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat kontainer di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (4/3/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Februari 2024 sebesar US$ 19,31 miliar atau turun 9,45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, ekspor Februari ini tercatat turun 5,79% dari bulan sebelumnya.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan penurunan ekspor secara tahunan sebesar 9,45% dipicu oleh penurunan ekspor nonmigas, terutama pada lemak dan minyak hewan nabati, serta bahan bakar minera dan besi baja.

"Pada Februari 2024 total ekspor nonmigas US$ 18,09 miliar jika dirinci sektor pertanian, kehutanan dan perikanan berkontribusi US$ 390 juta, sektor pertambangan dan lainnya US$ 4,05 miliar dan industri pengolahan US$ 13,64 miliar," kata Amalia dalam rilis BPS Jumat (15/3/2024).

Kemudian, jika dilihat secara bulanan, ekspor turun sebesar 5,79% didorong oleh penurunan ekspor migas dan nonmigas. Ekspor migas tercatat US$ 1,22 miliar atau turun 12,93% dan nilai ekspor non migas turun 5,27% dengan nilai US$18,09 miliar.

Adapun, penurunan ekspor nonmigas secara bulanan didorong oleh andil penurunan besi dan baja yang jatuh 3,26%. " Lemak dan minyak hewan nabati andilnya 2,60% dan logam mulia perhiasan permata andil penurunannya 0,60%," ujarnya.

Sementara itu, penurunan ekspor migas didorong penurunan nilai ekspor gas dengan andil penurunan 1,58%. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Februari 2024 mencapai US$39,80 miliar atau turun 8,81 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor RI Tumbuh 2% Jadi US$ 22,41M di Desember 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular