Pak Jokowi RI Bisa Nih Jadi Negara Maju di 2038, Tapi...
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berambisi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada 2045. Menurut Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Indonesia bisa menjadi negara maju lebih cepat pada 2038. Namun ada syaratnya.
Syarat untuk Indonesia bisa menjadi negara maju lebih cepat pada 2038, adalah dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari 5% saat ini menjadi 7%, dan pertumbuhan ekonomi tersebut harus konsisten dipertahankan hingga 2038 mendatang.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti dalam dalam Economic Update 2023, dikutip Jumat (14/7/2023).
"Jadi, 2045 kita bisa jadi negara berpendapatan tinggi, bahkan kalau kita bisa tumbuh lebih cepat lagi, tumbuh dengan kisaran 7%, maka Indonesia akan bisa keluar dari middle income trap di 2038," jelas Amalia.
Seperti diketahui, Indonesia resmi ditetapkan menjadi negara berpenghasilan menengah atas atau upper middle income country oleh Bank Dunia pada 1 Juli 2023.
Bank Dunia menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia melanjutkan pemulihan yang kuat pasca pandemi, dengan PDB riil meningkat mencapai 5,3% pada 2022. Hal ini membuat pendapatan per kapita Indonesia sebesar US$ 4.580, naik dari tahun 2021 yang sebesar US$ 4.140.
Sementara, untuk Indonesia naik kelas menjadi negara berpendapatan tinggi atau negara maju, pendapatan per kapita harus dimiliki Indonesia sebesar US$ 13.845 ke atas.
Untuk bisa naik lagi menjadi negara berpendapatan tinggi alias negara maju, maka pendapatan per kapita Indonesia harus naik tiga kali lipat. Bappenas mengklaim telah menyiapkan jurus jitu untuk bisa membawa Indonesia menjadi negara maju.
"Kata kunci yang harus kita lakukan adalah transformasi secara total, yaitu transformasi kita hanya dilakukan hanya dg transformasi ekonomi, tapi transformasi secara menyeluruh baik transportasi sosial, ekonomi, tata kelola, dan menyiapkan landasan transformasi," ujarnya.
Indonesia disebut-sebut tengah menikmati bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak daripada usia tidak produktif.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, rasio ketergantungan atau dependency ratio kependudukan Indonesia sebesar 44,67%, atau ad 44-55 orang non-produktif di setiap 100 penduduk.
Seharusnya bonus demografi dapat menjadi modal utama Indonesia untuk Indonesia segera keluar dari jebakan negara berkembang atau middle income trap.
(cap/cap)