Economic Update 2023

Bappenas Buka-bukaan Strategi Cegah 'Wabah PHK' Berlanjut

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
14 July 2023 14:50
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PN/Bappenas, Amalia Adininggar W dalam Economic Update yang berlangsung pada Kamis, (13/7/2023). (CNBC Indonesia TV).
Foto: Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PN/Bappenas, Amalia Adininggar W dalam Economic Update yang berlangsung pada Kamis, (13/7/2023). (CNBC Indonesia TV).

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas memiliki sejumlah strategi untuk mencegah 'wabah' pemutusan hubungan kerja atau PHK berlanjut di Indonesia.

Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, PHK memang masih marak di Tanah Air dengan jumlah korbannya mencapai 18.333 pekerja, dan masih akan terus berkembang. Penyebabnya, 20 perusahaan mengalami kesulitan keuangan, dan paling banyak di sektor industri manufaktur.

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, untuk meredam tren negatif tersebut, strategi yang diterapkan pemerintah adalah memastikan perekonomian Indonesia stabil di tengah tertekannya ekonomi global.

"Pertama kita harus memastikan kondisi ekonomi stabil dan kondisi ekonomi makro tetap terjaga untuk menjaga kepercayaan investor, sehingga investor tetap mau terus investasi di Indonesia," kata Amalia dalam program Economic Update CNBC Indonesia, dikutip Jumat (14/7/2023).

Hingga kuartal I-2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebetulnya masih mampu tumbuh sebesar 5,03 persen (year on year/yoy), dengan tingkat inflasi 3,5 persen (yoy) pada Juni 2023, atau menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang berada pada level 4 persen (yoy).

"Walaupun kondisi global dalam kondisi yang penuh ketidakpastian, tetapi Indonesia adalah negara yang cukup besar, yang juga memiliki kekuatan ekonomi makro yang sangat stabil dibanding negara lain," tegasnya.

Oleh sebab itu, stabilitas makro ekonomi itu juga harus didukung dengan pasokan tenaga kerja Indonesia yang keahlian dan keterampilannya sesuai dengan kebutuhan industri. Pelatihan vokasi pun kini menurut Amalia menjadi sangat penting.

"Pemerintah terus menyelenggarakan pelatihan vokasi, melalui lembaga-lembaga pelatihan untuk meningkatkan atau mengganti keahlian yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat secara gratis," tegasnya.

Penguatan pasokan tenaga kerja ini juga diperkuat dengan strategi perluasan permintaan tenaga kerja dari industri. Caranya dengan mendorong arus investasi semakin deras masuk ke Indonesia untuk menciptakan lapangan kerja yang banyak melalui Undang-undang Cipta Kerja.

"Tentunya kebijakan investasi ini akan terus kita arahkan unruk implementasikan UU Cipta Kerja yang dapat menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, dengan menyederhanakan prosedur, sistem yang lebih efektif, insentif yang lebih kondusif dan membuka peluamg pekerjaan yang lebih signifikan," tegasnya.

Dari semua itu, Amalia mengungkapkan hal yang paling penting pemerintah akan fokus mengarahkan Indonesia menjadi negara industrialisasi dalam 20 tahun ke depan. Melalui industrialisasi, ia meyakini lapangan kerja kelas menengah akan terbuka dan semakin membuat masyarakat sejahtera dan hidup berkualitas dengan pendapatan yang tinggi.

"Karena kami mempercayai bahwa dengan berkembang atau meningkatnya sektor industri manufaktur, itu bisa memberikan lapangan kerja yang lebih berkualitas dan bisa memberikan lapangan kerja yang bisa menjamin kehidupan masyarakat yang lebih layak, atau yang kita sebut middle class jobs," tuturnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Kesenjangan Warga Kota Lebih Tinggi, Bappenas Ungkap Sebabnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular