
Astaga! Menteri Jokowi Akui RI Sudah Kena Jebakan 'Misterius'

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan bahwa sudah 29 tahun ini Indonesia terjebak dalam middle income trap atau negara dengan pendapatan menengah.
Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh di kisaran 5% beberapa tahun terakhir, menurutnya belum mampu membuat Indonesia lepas dari jebakan bagi negara-negara berkembang itu.
"Benar disampaikan Pak Airlangga (Menko Perekonomian) kemajuan ekonomi kita cukup baik, bagus, tapi apa boleh buat ekonomi kita selama 29 tahun masih di middle income trap," tuturnya dalam acara Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia di Jakarta, Senin (8/5/2023)
Oleh sebab itu, ia menekankan, saat ini Indonesia memiliki pekerjaan rumah besar supaya lepas dari jebakan itu. Pemerintahan Presiden Joko Widodo pun saat ini telah menargetkan Indonesia jadi negara maju pada 2045 dan lepas dari jebakan itu dengan pertumbuhan rata-rata 7-8%.
"Mungkin Ketua OJK lebih paham, Pak Perry (Gubernur BI) lebih paham, jadi bagaimana kita kerja graduasi dari middle income trap ini dan pada saat yang sama kita mengalami digitalisasi besar-besaran dan saat yang sama kita harus buat emisi di titik nol serta ekonomi harus ekonomi hijau, dan seterusnya," ujar Suharos.
Sebetulnya, pernyataan serupa telah ia sampaikan juga saat berbicara dalam acara Indonesia Development Forum 2022: Knowledge and Initiate Session, akhir tahun lalu. Kata dia Indonesia sebenarnya telah menjadi negara middle income country lebih awal dibandingkan China, yakni pada 1982-1983.
"Kemudian kita masuk lagi ke lower income ketika terjadi peristiwa 97-98," kata Suharso, Senin (21/11/2022).
Baru pada 2002 hingga 2019, Indonesia masuk kembali ke kelompok middle income. Sebelum akhirnya masuk ke upper middle income country dan turun lagi ke lower middle income country akibat Covid-19.
"Yang menarik middle income itu, sering kali terjebak untuk bisa naik kelas, graduasi ke tingkat lebih tinggi. Banyak ranjaunya, banyak hal yang harus dilakukan untuk naik lebih tinggi," kata Suharso.
Menurut Bappenas, butuh pertumbuhan rata-rata 6 persen per tahun agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap.
Indonesia, kata Suharso, sudah terlalu lama terjebak dalam status middle income. Padahal, berdasarkan riset, seharusnya negara-negara umumnya terbebas dari status middle income country selama 18-28 tahun.
"Umumnya 18-28 tahun, tetapi Indonesia 29 tahun masih nge-down di middle income, karena itu kita disebut middle income trap," ujar Suharso.
Sebagai contoh, Singapura butuh waktu 20 tahun, Hong Kong dan Jepang 19 tahun, serta Korea Selatan 18 tahun. "Bahkan Chilli bisa 14 tahun," tambah Suharso.
Kunci keberhasilan negara-negara tersebut bisa lolos lebih cepat dari middle income trap adalah peningkatan produktivitas industri. "Industri menjadi kunci sebenarnya, terutama industri manufaktur," tegas Suharso.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Ragu! RI Masih Bakal Jadi Negara Maju, Tapi Agak Molor