
Kabar Buruk Baru dari China, Tanda Baru Ekonomi Lesu

Jakarta, CNBC Indonesia - China membawa kabar buruk, Kamis (13/7/2023). Ada tanda baru ekonomi lesu.
Data Administrasi Umum Kepabeanan melaporkan ekspor negeri itu anjlok 12,4% tahun ke tahun (yoy) di Juni. Ini merupakan kedua kali berturut-turut ekspor turun.
Hal tersebut, mengutip AFP, menjadi tanda baru pertumbuhan ekonomi Tirai Bambu lesu. Ekspor diketahui adalah pilar utama pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Meski rebound singkat terjadi di bulan Maret dan April, ekspor telah menurun sejak Oktober 2022. Penurunan bulan Juni ini lebih tajam dari bulan sebelumnya, meski di bawah perkiraan ekonom yang disurvei Bloomberg, 15,3%.
"Ancaman resesi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, dikombinasikan dengan inflasi, telah menyebabkan permintaan yang tidak terlalu tinggi untuk produk China," kata juru bicara Bea Cukai Lyu Daliang.
"Risiko yang terkait dengan unilateralisme, proteksionisme, dan geopolitik sedang meningkat, yang memiliki dampak langsung pada perdagangan China," ujarnya.
Dari data resmi yang sama, diketahui juga impor mengalami penurunan. Impor turun 6,8% dibandingkan periode yang sama.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produk Kebanggaan Jokowi Ini Alasan RI Bikin China Keok