
Eropa Makin Ngeri, Malapetaka Mematikan Cerberus Muncul

Jakarta, CNBC Indonesia - Malapetaka mematikan kini muncul di Eropa. Ancaman luar biasa Cerberus, muncul di Italia.
Cerberus sendiri merupakan nama monster berkepala tiga yang muncul di puisi epik Romani, Inferno, sebagai penjaga gerbang neraka. Peristiwa alam ini Siberia nama monster karena dampaknya sangat dahsyat.
Mengutip CNN International, Cerberus diyakini akan membuat rekor şuhu di Italia hingga melewati 45 derajat celcius. "Bumi mengalami demam tinggi dan Italia merasakannya secara langsung," kata Kepala Masyarakat Meteorologi Italia, Luca Mercalli dikutip Rabu (13/7/2023).
Dalam catatan pemerintah, panas luar biasa telah merenggut setidaknya satu nyawa. Seorang pekerja konstruksi jalan berusia 44 tahun meninggal di rumah sakit pada Selasa.
Awalnya, ia dilaporkan pingsan di pinggir jalan di kota Lodi, Italia utara. Petisi untuk soal aturan untuk melindungi pekerja selama gelombang panas akhirnya diajukan.
"Kami menghadapi gelombang panas yang tidak normal pada tingkat yang tak tertahankan," kata politisi Nicola Fratoianni, yang mengajukan petisi.
"Mungkin selama jam-jam terpanas, semua tindakan pencegahan yang berguna diambil untuk menghindari tragedi seperti yang terjadi hari ini di Lodi," ujarnya.
Di Roma sendiri, dilaporkan banyak turis pingsan, Selasa dan Tabu. Termasuk seorang turis Inggris yang tiba-tiba jatuh lunglai di di depan Colosseum Romawi kuno.
Gelombang panas di Eropa ini disebabkan oleh heat dome (kubah panas). Ini tercipta akibat area bertekanan tinggi yang tetap berada di tempat sama untuk waktu lama, sehingga menjebak udara panas di bawahnya.
Jumat lalu, suhu sangat tinggi juga terjadi di Italia tengah dan selatan. Ibu kota Italia pun rekor antara 40 dan 45 derajat Celcius.
Peringatan Berwarna Merah
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Italia mengeluarkan peringatan berwarna merah di 27 kota minggu ini, termasuk Roma, Florence dan Bologna. Warna merah merujuk ke sangat bahaya dan berarti "risiko kematian".
Sebelumnya mengutip laporan yang diterbitkan Nature, gelombang panas menjadi salah satu bahaya alam paling mematikan di Eropa. Setidaknya 61.672 orang Texas di benua itu tahun lalu.
Italia memiliki tingkat kematian tertinggi. Di mana, sekitar 18.000 kematian terjadi akibat panas tahun lalu.
Orang yang rentan tanpa akses ke AC berada pada risiko tertinggi. Data menyebut, kurang dari 10% rumah di Eropa memiliki AC, dibandingkan dengan sekitar 90% rumah di Amerika Serikat (AS).
Prancis-Spanyol & Portugal-Aljazair
Sementara itu, gelombang panas juga dilaporkan terjadi di Prancis sampai Spanyol. Layanan cuaca nasional Spanyol, AEMET bahkan memberi peringatan pada Rabu bahwa suhu bisa mencapai 44 derajat Celcius di beberapa wilayah.
Para ilmuwan menemukan bahwa gelombang panas ini 100 kali lebih mungkin terjadi akibat krisis iklim yang disebabkan oleh manusia. Portugal, Maroko, dan Aljazair juga santa terpengaruh.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Malapetaka Gelombang Panas Ekstrem di Eropa
